Dengan Budaya 5S pada UMKM Konveksi Desa Mengori dapat Mengoptimalkan Produksi Konveksi

Kegiatan pada hari Jum’at tanggal 28 Juli 2017 dimulai pada pukul 15.00 di mana kami Mahasiswa Undip berangkat ke tempat UMKM salah satu warga bernama Bapak Saryono. Bapak Saryono ini memiliki sebuah UMKM berupa penggorengan kerupuk, makaroni, dan kacang kapri. Nama UMKM sendiri Bapak Saryono ini adalah “Kerupuk JOJI”. UMKM ini dimulai pada tahun 2014 dan menjadi UMKM pertama yang berdiri di desa Pendem. Di tempat UMKM sendiri Bapak Saryono ini Mahasiswa Undip melakukan pendataan berupa jumlah omset, jumlah pegawai, gaji pegawai, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pendataan UMKM yang disediakan di bentuk pendataan.

Kegiatan selanjutnya adalah menjalankan program kerja “Pengenalan Budaya 5S Kepada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah” yang dibawakan oleh saudari Uli Arta Tindaon. Program ini berisikan pengenalan budaya 5S (singkat, diatur dalam urutan, bersinar, strandardize, dan sustain) untuk memajukan mutu hasil produksi UMKM.

68

(Pemaparan materi dengan pelaku usaha)

Dengan adanya pengenalan budaya 5S ini dari Mahasiswa Undip diharapkan Masyarakat dapat menerapkan budaya 5S untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas di tempat kerja.

Editor: Dr. Diana Nur Afifah, STP, MSi