Seiring dengan Pelaksanaan Program Monodisiplin, Tim KKN Undip Juga Tak Lupa Lakukan Pendataan UMKM dan Rumah Tak Layak Huni
Ngawen, Muntilan – Menjalani minggu ketiga di desa Ngawen, tim KKN Undip lakukan pendataan UMKM dan rumah tak layak huni. Agar pendataan dapat berlangsung efektif dan efisien, tim KKN Undip yang berjumlah 12 orang dibagi kedalam 6 pasukan yang dikerahkan untuk mendata UMKM dan rumah tak layak huni yang tersebar di 10 dusun yang terdapat di desa Ngawen. Pendataan yang dilakukan oleh Tim KKN Undip terbilang berjalan cukup lancar sebab para warga yang masuk kedalam daftar pemilik UMKM dan rumah tak layak huni berlaku kooperatif ketika didata oleh para pasukan tim KKN Undip. Tercatat sebanyak 41 pemilik UMKM dan 64 pemilik rumah tak layak huni telah berhasil didata oleh Tim KKN Undip.
Selain melaksanakan pendataan UMKM dan rumah tak layak huni, di minggu ketiga ini tim KKN Undip juga melaksanakan beberapa program mono. Diantaranya adalah melakukan pendataan kependudukan yang dilakukan oleh Aprianna Marselina Sinabutar, melakukan pelatihan pembuatan laporan keuangan UMKM yang dilakukan oleh Tioro Simbolon, dan melakukan perencanaan gapura dan sarana prasarana bumi perkemahan desa wisata Ngawen yang dilakukan oleh Ambarisqia Dining Dwifa. Terakhir, terdapat dua anggota tim KKN Undip yang melakukan pelatihan jurnalistik dan mendapuk karang taruna desa Ngawen untuk menjadi audience pelatihan tersebut.
Pelatihan Jurnalistik yang dilakukan oleh dua anggota tim KKN Undip, yakni Ahmad Nursani dan Ardha Fadhilla, merupakan paket pelatihan yang terdiri dari dua pelatihan yang berbeda, yakni pelatihan citizen journalism dan pelatihan membuat script film pendek. Pelatihan yang diselenggarakan di MI Ngawen ini dimulai pukul delapan pagi. Dengan jumlah peserta sebanyak dua puluh orang, pelatihan berjalan cukup lancar. Para peserta pun mengaku antusias mengikuti pelatihan yang diberikan. “Ya menurut saya , kalo menurut saya sih materinya itu yaa….. membantu banget ya. Yaa dari kita sebelumnya gak tau jadi dikasih tau. Yaa….membantu banget sih” Ujar Febry (20), salah satu peserta pelatihan yang berasal dari dusun Ngawen.