Pengenalan dan Pendetksian Dini Buta Warna Dengan Menggunakan Aplikasi Matlab

Tegal (29/7)– Orang-orang dengan buta warna mengalami kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu, biasanya warna merah dan hijau. Buta warna bukan merupakan masalah besar yang memalukan. Hanya saja ada beberapa profesi yang membutuhkan adanya tes buta warna, seperti dokter, pilot, polisi, dan profesi-profesi lainnya. Tes buta warna umumnya dilakukan pada saat siswa akan memasuki perguruan tinggi atau sederajatnya, sehingga sedikit terlambat jika terdapat siswa yang bercita-cita menjadi dokter misalnya, dan tidak lolos kualifikasi hanya karena kendala terindikasi buta warna. Oleh sebab itu, perlu diadakannya tes buta warna sejak dini untuk mengetahui apakah anak tersebut terindikasi buta warna atau tidak dan seberapa kuat anak tersebut terindikasi buta warna, sehingga minat dan bakat anak dapat lebih diarahkan.

 154

Senin, 28-29 Juli 2017, Tim Mahasiswa Undip yang sedang dalam proses pengabdian di desa Carul,Bumijawa,Tegal, mengadakan kegiatan berupa tes buta warna otomatis untuk siswa kelas 4, 5, 6 di SDN 1 dan SDN 2 Carul. Tes buta warna untuk siswa tingkatan SD ini merupakan pertama kalinya di desa Carul, sehingga kegiatan ini disambut antusias oleh baik siswanya sendiri, dewan guru, maupun oleh perangkat desa.

Pada hari pertama tes dilakukan di SDN 1 Carul dan pada hari kedua di SDN 2 Carul. Tes buta warna ini menggunakan aplikasi Matlab berbasis windows yang telah dicoding sebelumnya, sehingga hasil tes buta warna akan secara otomatis dapat diketahui setelah selesai menjawab keseluruhan soal yang berjumlah 38 butir yang terdiri dari tipe angka dan garis. Dari total siswa di SDN 1 dan SDN 2 Carul yang berjumlah 89 siswa, 3 di antaranya terindikasi buta warna tingkat lemah. Rekapitulasi hasil tes buta warna ini kemudian diberikan kepada kepala sekolah terkait untuk ditindak-lanjuti sesuai kebijakan sekolah masing-masing.

Editor : Dr. Iman Setiono , M.Si