PENGOPTIMALAN PRODUKSI DENGAN METODE EPQ DALAM USAHA PRODUKSI KERIPIK DI DESA KUTA, BELIK

Belik – 15 Agustus 2017, Salah satu UMKM yang berada di Desa Kuta, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang adalah industri rumahan pembuatan keripik atau yang dikenal dengan nama “Naga Mas”. Jenis produksi keripik yang dihasilkan sangat beragam, seperti keripik tempe, keripik paru, peyek kacang tanah, peyek kacang hijau, dan keripik bayam. Industri rumahan ini sudah berlangsung selama 10 tahun.

Jumlah yang diproduksi setiap harinya yaitu berkisar 75 kg untuk pembuatan tempe dan kacang. Industri ini hanya memasarkan produknya ke toko – toko yang berada di sekitar Desa Kuta dan menerima pesanan seperti dari koperasi dan acara – acara seperti pernikahan, dll.  Pesanan terbanyak biasanya saat bulan lebaran dan natal. Untuk harga keripiknya tergantung dari ukurannya, ukuran 1/4 kg harganya Rp 10.000 dan untuk ukuran 1 kg harganya Rp 35.000.

Hambatan yang dialami Keripik “Naga Mas” adalah penjualannya yang masih hanya sebatas ke toko dan menerima pesanan dari orang lain di sekitaran desa Kuta. Mahasiswa UNDIP pun memiliki rencana untuk melatih UMKM ini agar dapat berjualan secara online untuk menyelesaikan hambatan yang dihadapi. Dengan berjualan secara online diharapkan UMKM ini dapat meningkatkan pemasaran ke wilayah yang lebih luas, serta menambah jumlah pemasukan dibandingkan dengan hanya berjualan secara offline saja.

Kunjungan Tim KKN Undip di UMKM “Naga Mas” mendapat sambutan hangat dari sang pemilik dengan memberikan keripik – keripik buatannya untuk dicicipi. Keripik “Naga Mas” dikenal sangat tipis, gurih, dan renyah dibandingkan dengan keripik – keripik lainnya. Tim pengabdian masyarakat UNDIP juga diperbolehkan untuk melihat langsung proses pembuatan keripik dan mengambil gambar proses – proses tersebut.