Pendampingan Pengajaran Pemberdayaan Pembuatan Biopori Sebagai Solusi Pengolahan Sampah Organic (sampah rumah tangga)
Lawatan, 30/08/2017– Sampah sekarang seakan akan menjadi hal yang sering ditemui di kehidupan sehari hari.Baik di pedesaan maupun perkotaan banyak sekarang ditemui sampah yang menumpuk bahkan sembarangan berserakan di lingkungan sekitar. Faktor tersebut yang membuat masyarakat resah dan kurang nyaman hidup berdampingan dengan sampah. Sampah sendiri dibagi menjadi 2 yaitu sampah organik dan sampah anorganik, sampah organik adalah sampah yang mudah untuk terurai dan dimusnahkan sedangkan sampah anorganik susah untuk terurai . Maka dari itu banyak cara untuk memanfaatkan sampah tersebut salah satunya adalah pengolahan sampah daun dengan metode biopori yang dilakukan oleh tim mahasiswa Undip. Biopori itu sendiri adalah metode membuat resapan air kecil menggunakan pipa pralon yang gunanya bisa membuat sampah daun menjadi pupuk kompos alami. Selain itu biopori berguna juga untuk serapan air agar mencegah banjir .Pada hari rabu tanggal 30 Agustus 2017 tim mahasiswa Undip mensosialisasikan tentang apa itu sampah organik dan anorganik sekaligus memberikan pengetahuan tentang fungsi dan manfaat dari biopori itu sendiri. Setelah memberikan pengetahuan tersebut barulah tim mahasiswa Undip membuat biopori di balaidesa sukolilan untuk warga sekitar.
Material yang digunakan yaitu sederhana meliputi pipa pralon ukuran ¾ inch sepanjang 1 meter, tutup pipa pralon sebagai penutup bioporinya, bor, alat penggali tanah, sekop dan alat untuk mengangkat tanah. Caranya yaitu lubangi tanah dengan menggunakan alat penggali tanah sampai sekitar kedalaman 1 meter, lalu lubangi bagian pralon dengan lubang berdiameter 10 mm dengan jarak kira kira 50 mm per lubang dengan lubang lainnya , lubangi juga bagian tutupnya agar air tetap bisa masuk kedalam tanah. Setelah bahan bahan dan lubang siap semua masukin pipa tersebut kedalam tanahsampai permukaan , barulah masukkan sampah daun kedalam lubang bioporinya agar bisa lama kelamaan menjadi pupuk kompos alami, setelah itu tutup biopori nya menggunakan tutup pipa yang sudah dilubangi tadi, jadilah biopori untuk warga sukolilan.Dengan adanya sosialisasi sampah dan pembuatan biopori tersebut diharapkan warga desa sukolilan dapat membedakan sampah organik dan anorganik serta dapat membuat biopori sendiri di daerah rumah masing masing warga, serta dapat membuat pupuk kompos alami.
Editor : Lintang Dian Saraswati, SKM, M.Epid