Peningkatan Peran Keluarga dalam Pengawasan untuk Mendukung Proses Pengobatan Penderita TB Paru
Di tahun 2017 Indonesia masih mengalami adanya double burden, dimana penyakit menular masih belum dapat hilang. Sedangkan prevalensi penyakit tidak menular secara perlahan menunjukkan peningkatan. Salah satu penyakit menular yang patut diwaspadai yaitu Tuberculosis (TB) Paru. Sebagaimana yang terjadi di wilayah Desa Sawangan, dimana angka TB Paru mencapai 30%.
(Gambar Pemberian materi tentang TB Paru)
Untuk menyembuhkan TB paru diperlukan kekonsistenan dalam meminum obat selama 6 bulan tanpa terputus. Obat yang dikonsumsi bernama OAT (Obat Anti TB). Dilatarbelakangi hal diatas, mahasiswa TIM Pengabdian Masyarakat UNDIP memberikan Pencerdasan kepada masyarakat Desa Sawangan,agar dapat lebih memperhatikan bahaya dari TB Paru dengan menigkatkan peran keluarga sebagai media pengawas dalam pengobatan TB Paru. Kegiatan berlangsung di balai desa pada tanggal 1 Agusutus 2017 dengan diikuti oleh para warga desa Sawangan. Kegiatan berlangsung dengan pemaparan oleh TIM Pengabdian Masyarakat UNDIP dan dicermati oleh warga desa.
Editor : dr Sri Winarni M Kes