Ziarah Makam Bupati Pertama Jepara – Adat Khusus Penerimaan Mahasiswa KKN, Desa Sendang, Kabupaten Jepara

Seluruh kontingen KKN UNDIP pada hari pertama penerjunan di tempat penugasan KKN pasti akan melalui prosesi penerimaan oleh daerah penugasan. Sama hal nya dengan tim KKN yang ditempatkan di Desa Sendang, Kabupaten Jepara. Sesampai di Jepara pada Rabu, 11 Juli 2018 tim KKN Desa Sendang diterima oleh Bupati Jepara, K.H. Ahmad Marzuqi, S.E. bersama mahasiswa KKN Undip lain yang juga bertugas di Kabupaten Jepara dengan total sebanyak 324 mahasiswa.

Usai upacara penerimaan di Pendopo Kartini-area kantor bupati, kontingen KKN Undip diberangkatkan menuju desa penempatan masing-masing, termasuk tim KKN Desa Sendang yang terdiri dari Rizki, Naufal, Dyah, Tiwi, Ika, Hani, Beta, Riana, dan Anies. Prosesi penerimaan tim KKN bukan hanya dilakukan pada tingkat kabupaten, tetapi juga di desa tempat mereka ditugaskan. Terdapat satu prosesi khusus dalam penerimaan mahasiswa KKN di Desa Sendang, yaitu pengenalan dan ziarah makam Citrosoman. Komplek makam Citrosoma merupakan makam bagi Citrosoma I atau Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Beliau adalah bupati pertama Kabupaten Jepara, menjabat mulai 1881 hingga 1905. RMAA Sosroningrat juga merupakan ayah dari pahlawan wanita Indonesia, RA Kartini. Selain beliau, kompleks makam juga berisi makam pemimpin Jepara periode berikutnya, yang berjuluk Citrosoma III hingga VII. Makam Citrosoma II sendiri berada di desa lain, tetapi masih di Kabupaten Jepara.

Ziarah makam tim KKN ditemani oleh perangkat desa, tokoh agama, dan babinsa Sendang. Komplek pemakaman tidak begitu luas, dapat dikatakan bahwa area pemakaman ini memang dikhususkan bagi tokoh-tokoh yang berjasa untuk Kabupaten Jepara. Masuk di gapura putih komplek pemakaman, tim KKN mulai dikenalkan dengan tokoh pemimpin Kabupaten Jepara terdahulu. Tidak jauh dari gapura disisi kanan merupakan kompleks makam Citrosoma VI dan VII, disusul dengan Citrosoma generasi sebelumnya tiap melangkahkan kaki lebih jauh kedalam area pemakaman. Kondisi dari makam-makam beliau tidak begitu dikhususkan, meskipun bersih, tetapi tampak lumut-lumut yang tumbuh di badan batu nisan. Makam keluarga RM Sosroningrat sendiri berada di ujung komplek pemakaman dengan dibuatkan sunkup tertutup. Makam beliau bersandingan dengan makam sang istri, yaitu Mas Ajeng Ngasirah. Batu nisan keduanya ditutup kain putih sehingga nampak lebih terawat.

Setelah dikenalkan, rombongan duduk di ruang kosong tepat didepan makam RMAA Sosroningrat dan menggelar doa bersama dipimpin oleh tokoh agama setempat. Prosesi ditutup dengan foto bersama di depan gapura komplek pemakaman. Berakhirnya prosesi ini, menandakan bahwa tim KKN Undip telah diterima di Desa Sendang, meskipun masih ada penerimaan secara resmi oleh perangkat RT, RW, dan Desa pada malam harinya.