Belajar Pengolahan Getah Karet di PT Perkebunan Nusantara (PTPN)
Mahasiswa KKN tim II Undip melaksanakan kunjungan di PT Perkebunan Nusantara untuk melihat secara langsung proses pengolahan karet menjadi barang setengah jadi. Selain mengolah getah karet PTPN juga mengolah tanaman sereh menjadi minyak sereh. Kunjungan mahasiswa KKN tim II Undip ini dilaksanakan pada hari Rabu (08/08/2018) yang ditemani oleh Ketua Dukuh Kalisari yang menjadi penanggung jawab lokasi bertempatnya perkebunan di Desa kemiri Timur.
Pengolahan getah karet menjadi karet setengah jadi melalui dua proses, yaitu proses basah dan proses kering. Proses basah diawali dengan pengolahan getah karet dari kebun sa ditampung dalam tangki dan ditambahkan dengan amoniak untuk mengatur keseragaman viskositas dan warna. Selanjutnya getah karet diendapkan dalam bak-bak dengan bantuan asam format. Proses ini akan sangat berpengaruh pada kualitas fisik dan kimia karet yang dihasilkan. Gumpalan lateks yang dihasilkan dipotong kecil-kecil dan dilanjutkan ke tahap pengiilingan. Hasil dari proses basah ini adalah lembaran karet yang berwarna putih.
Proses kering diawali dengan pengasapan lembaran karet selama 5 hari dengan pemantauan suhu tiap jam. Setelah melewati proses pengasapan, lembaran karet akan dipisahkan berdasarkan kualitasnya. Kualitas lembaran karet didasarkan pada banyaknya gelembung udara serta pemisahan bagian lembaran karet yang belum matang. Bagian yang belum matang akan kembali pada tahap pengasapan. Lembaran karet yang sudah dipisahkan akan masuk ke tahap packaging. Pada tahap ini lembaran karet akan ditimbang sebesar 133 kg, dipress, dilabur dan didiamkan selama satu hari. Sebelum pengiriman, lembaran karet diberi label perusahaan dan produksi. Lembaran karet setengah jadi biasanya akan diolah kembali menjadi produk jadi. Beberapa konsumen tetap PTPN dalah perusahaan besar yang berger ak pada produksi ban kendaraan seperti Michelin dan Bridgestone.
Pengolahan tanaman sereh pada PTPN menggunakan ekstraksi dengan metode distilasi. Metode ini menggunakan prinsip perbedaan volatilitas bahan. Distilasi ini akan menghasilkan senyawa jenis minyak atsiri yang biasa dikenal masyarakat sebagai minyak sereh.
Reportase 9
Oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro 2018
Desa Kemiri Timur, Kecamatan Subah