Perangi Pornografi dan Seks Bebas Lewat Edukasi Seks Remaja
Derasnya arus teknologi dan luasnya pergaulan masa kini menyebabkan para remaja di Indonesia rentan terjangkit masalah sosial seperti pornografi dan seks bebas. Dari hasil dialog dengan pemuda setempat pada rapat Karang Taruna, terungkap bahwa hal ini menjadi keresahan pemuda setempat Desa Tenggulangharjo, mengingat jumlah remaja di Tenggulangharjo terbilang banyak dan semuanya sudah melek teknologi. Dari permasalahan demikian, Tim II KKN UNDIP 2018 mencanangkan salah satu program untuk remaja, yakni Edukasi Seks. Program ini dihelat sebanyak dua kali, yakni pada Senin, 6 Agustus 2018 untuk remaja Putra dan Selasa, 7 Agustus 2018 untuk remaja putri, bertempat di Balai Desa Tenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
Kegiatan Edukasi Seks diisi oleh Ferisa Lestari Nugrahayu dari Departemen Biologi Fakultas Sains dan Matematika. Acar ini diawali dengan pemberian devinisi pada sejumlah istilah seksualitas, seperti pubertas, nama-nama bagian penting organ reproduksi, dan pengertian umum seks bebas dan pornografi. Kecara keseluruhan, edukasi seks membahan mengenai tanda-tanda umum pubertas, pengenalan anatomi organ reproduksi secara sederhana, cara menjaga kesehatan organ reproduksi, dan pemaparan mengenai bahaya seks bebas dan pornografi.
Tak hanya bermediakan ppt, acara yang dihadiri oleh pemuda-pemudi dari lima dukuh desa Tenggulangharjo ini juga menyuguhkan video sebagai konten presentasi. Sejumlah video diputar, memaparkan mengenai bagaimana pergaulan bebas berimbas kepada degradasi moral dan pengurangan semangat belajar, dan video mengenai bagaimana sebuah konten pornografi mampu menimbulkan kerusakan pada area depan otak sehingga otak menjadi rusak.
Antusiasme tercermin dari respon peserta terhadap materi yang diberikan. Interaksi di antara pembicara dan audiens pun terjalin sepanjang sesi. Edukasi seks ini diharapkan mampu menjadi salah satu senjata dalam memerangi pornografi dan seks bebas yang berpotensi merusak kemajuan generasi. Diharapkan pula edukasi seks ini dapat membuka wawasan remaja agar lebih memahami kesehatan organ reproduksinya, menjaga pergaulan dengan lawan jenisnya, serta menjaga diri dari konten-konten negatif yang bertebaran di internet, dan menjadikan seksualitas sebagai bahasan yang tak tabu di masa yang akan datang.