INOVASI KERUPUK TERONG HITAM, MEMAKSIMALKAN POTENSI DESA MENJADI MAKANAN BERGIZI TINGGI
Belor – Grobogan (16/08/2018), Mahasiswa KKN TIM II memanfaatkan terong hitam menjadi kerupuk sebagai produk unggulan Desa Belor. Sosialisasi pemanfaatan terong hitam sebagai kerupuk dilakukan di balai desa yang turut dihadiri oleh warga desa pada 16 Agustus 2018. Warga, sebagai sasaran sosialisasi menyambut antusias adanya sosialisasi ini. Sosialisasi meliputi pengenalan produk, penjelasan cara pembuatan, manfaat bagi kesehatan, dan potensi pendaftaran merk.
Terong hitam merupakan potensi unggulan Desa Belor. Terong yang kaya nutrisi ini diekspor ke jepang oleh warga. Diharapkan dengan pemanfaatan potensi desa sebagai produk makanan lokal, dapat mengangkat perekonomian masyarakat dan menjadi sumber nutrisi bagi warga desa guna menurunkan angka kejadian gizi buruk. Berdasarkan uji perbandingan yang dilakukan oleh mahasiswa, Keripik terong hitam memiliki rasa yang lebih lembut dibandingkan kerupuk terong ungu. Hal ini menguntungkan karena dapat mengatasi masalah kurangnya minat makan sayur pada anak.
Data yang diperoleh dari pemerintah Kabupaten Grobogan, angka gizi buruk sampai tahun 2016 mencapai angka 0,03%. Angka ini masih dibawah dari target MDGs, namun adanya gizi buruk tetap sesuatu yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Olahan makanan dari terong hitam sebagai pemanfaatan potensi desa adalah langkah inovatif yang dapat membantu menangani permasalahan ekonomi dan gizi.
Oleh: TIM II KKN Undip Desa Belor, Kec Ngaringan, Kab Grobogan
Editor: Rachma Purwanti S.KM, M.Gizi