Yuk Lebih Kenal Dekat dengan Cepagan

Alat Tenun Bukan Mesin

Cepagan – mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro melakukan kunjungan ke Dukuh Kebaron dan Dukuh Botokan, Desa Cepagan, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang pada minggu pertama kegiatan KKN. Desa Cepagan merupakan “raksasa tidur” di Kecamatan Warungasem karena memiliki banyak potensi di dalamnya. Potensi yang dimiliki Desa Cepagan salah satunya ialah UMKM ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yaitu adanya rumah-rumah produksi tenun yang dikerjakan secara manual. Pekerja di ATBM sendiri merupakan penduduk setempat, sehingga mengurangi angka pengangguran di Desa Cepagan. Hasil produksi dari rumah produksi ATBM dipasarkan di daerah Bali dan Yogyakarta dengan produksi tenun bahan dasar di Desa Cepagan dan pewarnaan di Pekalongan.

“Peran generasi muda dalam pelestarian ATBM sangat penting, karena sangat mempengaruhi target pasar dan cara pemasaran serta pelestarian itu sendiri,” ungkap Pak Rozi selaku pemilik usaha tenun di desa Cepagan.

Kesenian Angklung oleh Pemuda Dukuh Botokan, Cepagan

Selain melestarikan pembuatan kain tenun secara manual, pemuda di Desa Cepagan khususnya Dukuh Botokan juga masih menjaga  kebudayaan alat musik setempat yang dikombinasikan dengan alat musik perkusi. Setiap malam Rabu, pemuda pemudi mengadakan latihan angklung dan perkusi di salah satu rumah warga untuk mengiringi beraneka macam genre musik, contohnya musik gambus dan dangdut.

Komunitas musik perkusi dan angklung Desa Cepagan ini juga sering mengisi di hajatan-hajatan seperti nikahan maupun khitanan baik dari masyarakat dalam desa Cepagan maupun masyarakat di luar Desa Cepagan bahkan sampai luar Kabupaten Batang. (Tim Desa Cepagan)

ed: zulfa alfaruqy