Focus Group Discussion 2 bersama warga RW 001 (Reportase PUPR)
Pada minggu ke-3 tepatnya Senin, 25 Juli 2016 kami menghadiri rapat KKN Infrastruktur yang diselenggarakan oleh BAPPEDA Kabupaten Pemalang. Bersama tim-tim KKN lain yang program kerja multidisiplin nya sama-sama berfokus pada program kerja pemerintah PU PR, disana kami membahas mengenai peta IMAP dan pemantapan untuk FGD 2.
Pada hari Kamis, 28 Juli 2016 sekitar pukul 19.00 malam kami melaksanakan FGD 2 (focus group discussion) yang bertempat di Mushola RW 001 Kelurahan Sugihwaras. FGD 2 ini membahas persoalan terkait dengan RW yang menjadi fokus dalam penyelenggaraan program PU PR. RW 001 terpilih menjadi fokus karena memiliki masalah infrastruktur terparah di kelurahan Sugihwaras.
FGD tersebut dihadiri oleh perangkat dan warga RW 001, dalam FGD ini kita membahas permasalahan sekaligus solusi dari permasalahan yang ada di RW tersebut. Warga sangat antusias saat ditanya masalah yang dihadapinya, mereka mencurahkan semua keluh kesah yang dialami dan dihadapi mereka selama ini. FGD ini berlangsung selama 2 jam dan berlangsung seru karena semua warga mengeluarkan pendapatnya.
Masalah yang mereka sampaikan mayoritas terkait dengan sampah, penerangan dan jamban. Sangat menggunungnya sampah dan kotornya lingkungan sekitar pantai menjadi masalah yang disorot, warga mengharapkan kami dapat menyampaikan kepada KLH untuk memberikan bantuan berupa tempat sampah, agar warga RW 001 tidak lagi membuang sampah semabrang dipinggir pantai.
Masalah selanjutnya yang disampaikan warga adalah terkait dengan kondisi penerangan jalan disekitar pantai yang masih minim. Mereka pun berharap kita mengusahakan tentang pengadaan lampu jalan. Kemudian masalah terakhir yang menjadi fokus adalah masalah jamban. Banyak warga yang belum memiliki jamban sendiri dirumahnya, sehingga banyak warga yang membuang BAB ke pantai.
Sebenarnya banyak warga yang sudah mampu membuat jamban sendiri namun mereka terkendala keterbatasan lahan dan kebanyakan warga sudah terbiasa BAB dipantai. Oleh karena itu mereka mengharapkan adnya bantuan jamban umum yang bersih dan nyaman agar mereka tidak lagi BAB dipantai, sehingga terciptanya lingkungan yang lestari.