Tingkatkan Deteksi Kebuntingan Sapi secara Dini, Tim 1 KKN Desa Belor Mengenalkan Metode DEEA GestDect

Jumat, 18 Januari 2019 telah dilaksanakan program mengenai “Metode Perkawinan dan Pendugaan Kebuntingan Sapi” oleh Tim 1 KKN Desa Belor di Dusun Klampok. Sasaran dari program tersebut adalah kelompok tani yang sekaligus berprofesi sebagai peternak. Pengambilan tema program dikarenakan menjadi peternak menjadi salah satu mata pencaharian utama di Desa Belor namun para peternak belum dapat mengembangkan peternakannya dengan baik. Permasalahan yang dihadapi para peternak di Desa Belor antara lain kurangnya mantri dan belum adanya metode pendugaan kebuntingan sapi. Deteksi kebuntingan adalah suatu metode yang dilakukan peternak dengan keahlian khusus untuk mengetahui kebuntingan secara dini, terdapat beberapa macam, antara lain palpasi puting, palpasi rektal, palpasi abdomen, dan penggunaan asam (H2SO4). Akan tetapi, metode-metode tersebut baru dapat diterapkan setelah kebuntingan sapi sudah menginjak 4 bulan.

Peragaan Cara Menggunakan Metode DEEA GestDect

Dengan mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada, Tim mencoba untuk memberikan wawasan baru kepada para peternak di Desa Belor mengenai metode deteksi kebuntingan sapi menggunakan DEEA GhestDect. DEEA GestDect sendiri ditemukan oleh Bapak Daud Samsudewa, S.Pt., MP., Ph.D., yang merupakan dosen peternakan di Universitas Diponegoro. Produk  tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi kebuntingan sapi yang baru berusia 2 minggu. Proses deteksi kebuntingan dilakukan dengan mengidentifikasi ion fenol pada urin sapi. Tim juga menjelaskan tata cara penggunaan DEEA GestDect dengan melakukan praktik secara langsung dan pemutaran video. Respon yang diberikan oleh para peternak yang datang terhadap program yang dilaksanakan terlihat cukup baik terlihat pada beberapa peternak yang ingin mencoba produk tersebut untuk mendeteksi kebuntingan sapinya.