Penerapan Pengujian Boraks Dan Pewarna Sintetis Secara Alami Kepada Ibu Ibu PKK Desa Tunggu
Senin (15/01/2018) – Pangan merupakan komoditi utama dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dewasa ini, jenis pangan yang dijual di pasaran sangat beraneka ragam dan tidak jarang mengandung bahan tambahan makanan. Salah satu bahan tambahan pangan itu adalah boraks dan zat pewarna.
Boraks merupakan senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat yang berbentuk kristal lunak. Boraks bila dilarutkakn dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat. Boraks bila dilarutkakn dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat. Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat mengganggu susunan syaraf pusat, ginjal dan hati.
Zat pewarna alami dapat diperoleh dari pigmen tanaman, misalnya warna hijau yang didapat dari klorofil dedaunan hijau dan warna oranye-merah yang berasal dari karotenoid wortel. Sedangkan zat pewarna sintetis (Rhodamin B) merupakan zat pewarna yang sengaja dibuat melalui pengolahan industri. Menurut WHO, rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya.
Maka dari itu, Tim Pengabdian Masyarakat UNDIP Tahun 2018, mengadakan penyuluhan mengenai boraks dan pewarna sintetis ini yang diadakan pada Balai Desa Tunggu. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK dan terlihat sangat antusias.