Peningkatan Kreatifitas Masyarakat Desa Tanggulanom dengan Pemanfaatan Sampah Anorganik menjadi Kerajinan Tangan yang Memiliki Nilai Ekonomi

Tanggulanom, Temanggung – Indonesia salah satu negara yang terkenal dengan sampahnya terutama sampah plastik. Banyak sekali tumpukan sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh masyarakat baik di darat maupun di laut. Hal ini berdampak pada kerusakan ekosistem lingkungan dan berpotesi pada bencana seperti banjir.

Dirjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih menyebut total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Menurutnya, target pengurangan timbunan sampah secara keseluruhan sampai dengan 2019 adalah 25 persen, sedangkan 75 persen penanganan sampahnya dengan cara ‘composting’ dan daur ulang bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Oleh karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat Uninversitas Diponegoro mengadakan kegiatan berupa pemanfaatan sampah anorganik. Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumát, 26 Januari 2018 di desa Tanggulanom, Selopampang, Temanggung. Tujuan dengan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah sampah dengan nilai jual yang tinggi. Selain itu, diharapkan juga kegiatan ini dapat berkelanjutan guna meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.