Penggunaan Metode Pembelajaran Role Playing/Berbagi Peran Guna Melatih Komunikasi dan Interaksi Anak Usia Dini

Tanjungsari, Temanggung (30/01/18) – Role-play adalah suatu aktifitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role Playing berdasarkan pada tiga aspek utama dalam kehidupan yaitu mengambil peran, membuat peran, dan tawar menawar peran. Untuk mendapatkan pemahaman yang cukup memadai mengenai dirinya dan orang lain, setiap orang haruslah sadar dan menyadari peran serta bagaimana cara memainkannya.

Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam pertunjukan dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran. Bermain peran memiliki beragam keuntungan yaitu tidak membutuhkan banyak biaya dan membuat seorang anak belajar untuk mempraktikkan sebuah perilaku atau keahlian. Untuk melatih pendidikan anak dalam kehidupan, Tim Pengabdian Masyarakat Universitass Diponegoro melakukan beberapa rangkaian kegiatan guna melatih komunikasi dan interaksi pada anak usia dini (24/01/2018).

Beberapa tujuan utama dengan diadakannya Role Playing adalah :

1) Agar anak dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain

2) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab

3) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi  kelompok secara spontan

4) Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.