Pendampingan dan Pelatihan Pupuk Kompos Organik Sederhana Dengan Sampah Organik Menggunakan Metode TAKAKURA

Cukil, Tengaran, Semarang (26/8), Tim Pengabdian Masyarakat UNDIP melaksanakan kegiatan sosialisasi pembuatan kompos dengan mengolah sampah rumah tangga untuk kemudian di proses menjadi kompos.  Karena mayoritas desa cukil penduduknya  bermata pencaharian sebagai petani maka Pembuatan kompos dari sampah rumah tangga ini tentu akan membantu warga karena pembuatannya mudah dan biayannya murah. Dengan demikian, para Ibu-ibu PKK di Kelurahan Balok dapat membuat kompos sendiri untuk dimanfaatkan sebagai pupuk untuk pertanian.

Membuat kompos dengan sistem takakura sangat mudah, secara alami bahan organik akan mengalami penguraian menjadi kompos, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Agar proses pengomposan berlangsung lebih cepat diperlukan penambahan aktivator EM4, aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Cara pembuatan kompos secara serderhana adalah

  1. Sediakan keranjang Takakura sebagai tempat pembuatan kompos
  2. Masukkan sekam padi di bagian paling bawah
  3. Membuat aktivator dengan cara mencampurkan 15 cc EM4 (1 tutup botol) dengan sampah rumah tangga dan kompos yang sudah jadi (kompos organik), setelah semuanya tercampur, bagian paling atas di tutup dengan sekam padi,
  4. Tutup keranjang dengan kain hitam dan penutupnya lalu diamkan selama 1-2 hari,
  5. Ambil 2/3 bagian lalu masukkan ke dalam karung selama dua minggu akan menghasilkan kompos yang kering, kompos yang berhasil akan berwarna coklat dan tidak berbau.

Ibu-ibu PKK Kelurahan Balok sangat antusias dengan diadakannya sosialisasi pembuatan kompos dari sampah rumah tangga. Hal tersebut terlihat dari perhatian ibu-ibu saat dijelaskan mengenai pembuatan kompos. Ibu-ibu juga banyak yang bertanya terkait pembuatan kompos. Disamping itu juga ibu-ibu tampak antusias berpartisipasi dalam pembuatan kompos.