PELATIHAN ECOBRICK SEBAGAI SOLUSI KREATIF SAMPAH PLASTIK DI KECAMATAN SURUH

IMG-9283-RESIZE

Semarang (23/01) – Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro mengajarkan warga Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang mengolah sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobrick merupakan bata yang terbuat dari botol plastik dan diisi dengan potongan-potongan plastic hingga padat. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Dosen  Fakultas Ilmu Politik dan Sosial, Dr. Ari Pradhanawati, MS dengan seluruh mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis yang melaksanakan KKN di Kecamatan Suruh.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Rabu, 23 Januari 2019 dan bertempat di Kantor Kecamatan Suruh ini melibatkan perwakilan setiap Desa yang ada di Kecamatan Suruh. Anis Qomariyah, salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Undip menukaskan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan opsi pengolahan sampah yang lebih kreatif dibanding dengan hanya membakar sampah-sampah tersebut.

Cara membuat ecobrick adalah dengan memasukkan potongan-potongan plastik tipis ke dalam botol plastic ukuran 330 ml hingga penuh. Potongan-potongan plastic tersebut dipadatkan dengan bantuan stik bambu. “Karena yang akan kami buat adalah bata, jadi harus dipastikan bahwa plastic-plastik yang dimasukkan ke dalam botol itu benar-benar padat dan tidak bercelah” terang Anis.

Setelah beberapa ecobrick jadi, mereka dapat dirangkai menjadi berbagai furniture ramah lingkungan seperti meja atau kursi dengan bantuan lem kaca. Dosen Pembimbing Project Ecobrick, Dr. Ari Pradhanawati, MS mengatakan ingin berbagi pengetahuan melalui pelatihan pembuatan ecobrick supaya sampah-sampah plastic tersebut dapat bernilai ekonomis dan terus diajarkan ke warga yang lain agar terus berlanjut.

“Ilmu yang diberikan TIM KKN Undip ini sangat bermanfaat dan saya akan terus mempraktikkannya sembari mengajarkan warga yang lainnya. Saya bahkan sudah mulai mempraktikkannya di sekolah” tutur salah satu warga Kecamatan Suruh.

by kusyogo