Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dengan Menggunakan Kotoran Kambing dan Sampah Pohon Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair

Tegalwero, Pati (1/2/2018)  – Desa Tegalwero memiliki banyak persoalan mengenai sampah dan limbah peternakan. Efek yang ditimbulkan akan menjadi penyakit di lingkungan sekitar. Terdapat beberapa peternak yang memilih kambing sebagai hewan ternak. Dampaknya dalam Sehari ada lebih dari sekitar 20 Kg limbah peternakan. Jika tidak dikeolah dengan baik maka akan menimbulkan penyakit. Ditambah dengan limbah-limbah seperti dedaunan, batang-batang pohon pisang, dan sekam padi yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

 

Untuk menolah sampah organik diatas salah satunya dengan cara dibuat menjadi pupuk kompos. Kompos adalah hasil penguraian parsial dari campuran bahan-bahan organik. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh dan tanam bagi tanaman.kompos

 

Pada pembuatan kompos ini menggunakan metode anaerob. Cara membuat kompos dengan metode anaerob biasanya memerlukan inokulan (mikroorganisme) sebagai starter untuk mempercepat proses pengomposan. Pada kasus ini mikroorganisme yang dipakai berupa EM4.