Pendampingan Penghijauan Kawasan Sekitar Penambangan di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Semarang, PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis Iingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seturuh Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan Taman-taman kota, taman-taman Iingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal mi penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan. Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H1206 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Begitu peritingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalarn menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.

Daerah kelurahan rowosari yang sudah terkenal dengan tambang batu
dan pasirnya yang dilakukan terus menerus sehingga membuat daerah tersebut menjadi ladang
tandus. Faktor manusia dalam proses penambangan yang tidak memperhatikanlingkungan tentu akan membawa dampak kerusakan lingkungan baik pada faktorsosial dan budaya, faktor fisik maupun faktor biotiknya. Faktor sosial dan budayayang dapat mempengaruhi tingkat dampak kegiatan penambangan pasir,diantaranya tingkat sosial masyarakat, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaanserta persepsi masyarakat. Dampak sosial budaya penambangan terhadap wilayahdi sekitar areal penambangan, umumnya terletak pada permasalahan yang samayaitu jalur lintasan penambangan yang harus melewati tanah dengan kepemilikan pribadi (private property), bangunan jalan sebagai sarana transportasi menjadirusak, hasil pemasaran bahan tambang hanya sedikit yang sampai kepadamasyarakat lokal, sehingga kurang mengangkat pertumbuhan ekonomi daerahsekitar lokasi penambangan.Dampak terhadap faktor fisik yang mungkin terjadi adalah mempengaruhitingkat kualitas air, kebisingan dan debu, sedangkan dampak terhadap faktor biotik akibat penambangan adalah menyebabkan terganggunya keberadaan jenistumbuhan maupun hewan yang ada, misalnya berpindah tempat atau berkurangnya pohon, rumput-rumputan, ikan, ular dan sebagainya.

Oleh karena itu untuk menghilangkan tandus dan kekeringan di daerah rowosari, Tim
Pengabdian Masyarakat UNDIP Rowosari melakukan Pendampingan dan Pelatihan penghijauan
dengan melakukan menanam pohon – pohon agar daerah Rowosari menjadi lebih asri dan segar
udaranya.