Pelatihan Pembuatan Kreasi Penyajian Kopi “Kori Kohi” dan “Latte Art”
DESA MLATIHARJO, KECAMATAN PATEAN 05/02/2019 Potensi kopi yang dimiliki Desa Mlatiharjo belum sebanding dengan keuntungan yang didapat oleh Masyarakat Desa Mlatiharjo. Permasalahan dasar yang menyebabkan hal tersebut adalah potensi kopi yang melimpah belum diolah dengan baik oleh petani kopi mulai dari masa pascapanen. Masyarakat Desa Mlatiharjo cenderung menjual langsung hasil panen. Padahal apabila diolah setelah pasca panen maka akan menambah nilai jual.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim KKN Mlatiharjo membuat pelatihan mengenai pengolahan kopi agar nilai jual kopi menjadi lebih tinggi. Penyajian kopi yang menarik tentunya akan meningkatkan harga jual dan menumbuhkan simpati kaum muda terhadap potensi desa. Pelatihan yang dilakukan Tim KKN Mlatiharjo adalah membuat kreasi kopi “Kori Kohi” dan “Latte Art”.
Kori kohi merupakan kreasi penyajian kopi jepang yang membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut kopi bubuk, susu cair, air panas, cetakan es, dan gelas. Cara pembuatan kori kohi adalah pertama dengan menyeduh bubuk kopi dengan air panas dan kemudian aduk sampai merata agar es yang terbentuk nantinya tidak mengendap. Tahap kedua setelah seduhan kopi dingin tuangkan larutan kopi ke dalam cetakan es dan masukan ke dalam lemari pendingin. Biarkan es kopi membeku. Tahap ketiga yaitu memasukan balok es kopi ke dalam gelas dan menuangkan susu cair.
Kori kohi siap dihidangkan cocok untuk semua kalangan baik anak-anak hingga lansia. Dihidangkan secara dingin dan memiliki rasa yang manis membuat kori kohi disenangi oleh karang taruna Desa Mlatiharjo. “Rasanya yang manis dan dingin pas mbak jika dihidangkan siang hari. Sayang cuma dikit yang disajikan hehe” ujar Rudi salah satu karang taruna Desa Mlatiharjo.
Tidak hanya memberikan pelatihan kori kohi, Tim KKN Mlatiharjo melakukan pelatihan pembuatan Latte Art. Latte atau Caffè latte merupakan Kreasi kopi dari Italia yang memadukan kopi dengan susu dan memiliki lapisan busa yang tipis di bagian atasnya. Perbandingan antara susu dengan kopi pada caffè latte adalah 2:1. Mesin yang mahal untuk membuat latte art mengakibatkan para pemula khususnya karang taruna berfikir dua kali untuk mencoba kreasi ini karena modal yang cukup besar. Oleh karena itu, Tim KKN Mlatiharjo mengajarkan cara menggunakan latte art menggunakan french press.
Pertama-tama masukan susu cair dan air hangat ke gelas dan kemudian aduk. Tahap kedua yaitu memasukkan susu tersebut ke dalam french press dan kocok perlahan menggunakan plunger naik turun untuk melakukan proses steam milk secara manual. Pengocokan jangan terlalu lama, hentikan mengocok apabila sudah terbentuk busa tipis. Tahap ketiga adalah menuangkan ke dalam Milk Jug dan tuangkan perlahan sampai ukuran setengah gelas. Kemudian masukan perlahan sambil dibentuk sesuai gambar yang diinginkan.
Setelah karang taruna melihat dan mencoba mempraktekan latte art. Para karang taruna langsung berfoto ria karena bentuknya yang unik ditambah rasanya yang sedikit pahit namun manis membuat karang taruna antusias mencicipi latte art tersebut. “Rasanya manis tapi ada pahitnya sedikit, tapi enak sih mbak. Gambarnya juga unik seperti bunga tulip jadi instagramable jika di upload di media sosial hehe” ujar Sasa salah satu anggota karang taruna Desa Mlatiharjo.
Tujuan Tim KKN Mlatiharjo membuat pelatihan ini diharapkan agar karang taruna termotivasi untuk ikut serta dalam mengembangkan potensi kopi yang melimpah. Tidak hanya itu, Tim KKN Mlatiharjo juga memiliki tujuan untuk memberikan motivasi agar pelatihan ini menjadi pintu bagi karang taruna Desa Mlatiharjo untuk memulai berkreasi dan berwirausaha. Tidak hanya mengandalkan lapangan pekerjaan yang ada, namun menciptakan lapangan pekerjaan khususnya untuk masyarakat Desa Mlatiharjo.