SEKILAS TENTANG DESA BANJIRAN, KEC. WARUNGASEM, KAB. BATANG
Desa Banjiran [Sabtu, 14/1], KKN Tim I Universitas Diponegoro mengadakan survey yang dilaksanakan pada Rabu, 11 Januari 2016 untuk mengetahui keadaan dari desa meliputi: pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial dan ekonomi. Desa Banjiran merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Warungasem, kabupaten Batang yang di pimpin oleh bapak Rudi Hartono.
Berdasarkan hasil survey yang kami dapatkan dari Desa Banjiran adalah adanya industri rumah tangga berupa usaha mikro kecil menengah (UMKM). Keripik tahu “Tiga Dara” merupakan salah satu usaha yang di miliki oleh ibu Masuroh. Usaha ini masih di sekitar Desa Banjiran, kualitas dari keripik tahu ini dapat bertahan hingga satu bulan. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, satu bungkus hanya Rp. 12.500,-. Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat keripik tahu juga sangat praktis. Sayangnya, produksi keripik tahu ini dilakukan ketika stok telah habis, dan tidak adanya penentuan jumlah produksi yang tetap pada tiap harinya, lalu pemilik usaha tersebut belum memiliki pegawai.
Adapun usaha di Desa Banjiran yang lainnya meliputi: keripik tempe, capret (aci goreng), sale pisang, dan rambak (kulit sapi). Usaha tersebut di produksi tanpa pegawai, kecuali oleh keluarga itu sendiri. Harga yang di tawarkan juga masih sangat terjangkau di kalangan mahasiswa.
Pendidikan di Indonesia sangatllah penting, namun di Desa Banjiran ini tingkat pendidikan masih sangat rendah, dan juga minat masyarakat masih sangat kurang. Hal tersebut di karenakan masyarakat Desa Banjiran terlalu fokus mengembangkan usaha mereka daripada mengutamakan pendidikan itu sendiri. Salah satu contohnya yaitu di tingkat sekolah dasar terlihat dari kurangnya peserta didik, jumlah pengajar yang kurang, fasilitas yang kurang memadai, kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap perkembangan sekolah tersebut. Hal ini mengakibatkan penurunan peserta didik di setiap tahunnya.
Demikian hasil survey yang dilakukan di Desa Banjiran pada minggu pertama kuliah kerja nyata.