Mengunjungi TPA Pesalakan: Tempat Sampah Seluruh Kabupaten Pemalang

Pegongsoran, Pemalang – Kamis (11/07), Tim KKN Pegongsoran mengunjungi Dusun Pesalakan, dusun ketiga Desa Pegongsoran yang terletak paling selatan desa. Perjalanan memakan waktu sekitar 10 menit melewati hutan jati dan hamparan perkebunan jagung. Saat baru memasuki kawasan dusun, bau sampah yang berasal dari TPA Pesalakan sudah tercium. Bau tersebut sudah menjadi hal yang lumrah bagi para masyarakat Dusun Pesalakan, bagaimana tidak? TPA ini sudah dibangun sejak dulu.

DSC01209
Gunung Sampah di TPA Pesalakan

TPA Pesalakan adalah lokasi tempat pembuangan sampah seluruh Kabupaten Pemalang. Tumpukan sampah-sampah yang terdiri dari plastik, sisa makanan, logam, dan lain-lain tercampur membuat formasi gunung. Selain itu terlihat banyak kambing yang terlihat beraktivitas di sana. “Ini kambing-kambing punya warga sekitar, biasanya siang sampai sore mereka bermain disini,” kata salah satu warga yang kami temui di kawasan TPA. Selain itu, juga terlihat beberapa orang yang mengambil sampah dan anak-anak yang bermain.

“Setiap hari sekitar 30 truk sampah [dari seluruh kawasan Kabupaten Pemalang] datang untuk menyetorkan sampahnya,” jelas Pak Amzah, petugas TPA. Beliau menjelaskan tentang kondisi TPA Pesalakan. TPA dikelola langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). TPA Pesalakan awalnya mendapatkan respon negatif dari warga desa, akibat kesehatan diri dan lingkungan, namun saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa.

Upaya pengelolaan dan pemanfaatan sampah belum maksimal. Walaupun sudah ada beberapa proyek yang dicetuskan, namun yang berjalan hingga sekarang hanya sedikit yang masih berjalan. Pak Amzah menjelaskan tentang pengolahan sampah plastik menjadi paving block, salah satu proyek yang masih berjalan sampai sekarang, “2 karung sampah plastik dapat diubah menjadi 12 paving block dalam waktu 2 hingga 3 jam”. Api untuk memanaskan sampah menggunakan gas methana yang berasal dari sampah itu sendiri. Namun sayangnya jumlah sumber daya manusia sangat sedikit. Pengelola proyek dan TPA tersebut hanya berjumlah 2 orang. Selain itu, dari alat-alat yang disediakan sangat minim. Maka proses pengolahannya berjalan sangat lambat dan tidak terlihat efektif. Paving block tersebut belum dijual, karena sulitnya pemasaran dan distribusi maka saat ini masih diproduksi dan dikelola skala kecil oleh DLH Kabupaten Pemalang.

IMG_20190713_093427
Paving block dari sampah kantong plastik

 

Editor: Maula Nadia

Reviewer : DPL KKN Jazimatul Husna, SIP,. M.IP