PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DARI PUNTUNG ROKOK

Purwokerto, (29/7/2019), Pestisida nabati atau dapat disebut dengan pestisida alami terbuat dari bahan-bahan alami. Jenis pestisida nabati mudah terurai di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah hilang. Di desa Purwokerto banyak dijumpai limbah puntung rokok yang dapat dijumpai hampir di semua rumah warga. Limbah puntung rokok tidak dimanfaatkan serta dapat menjadi limbah yang mengotori lingkungan sekitar.

PESNAB

Puntung rokok terdiri dari tembakau yang mengandung senyawa niktin sebagai anti hama yang bersifat racun saraf bagi serangga. Oleh karena itu, dipilihlah program pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan sisa limbah puntung rokok dari Desa Purwokerto Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Maksud dari kegiatan ini adalah menciptakan pestisida nabati yang dapat membantu para petani di desa purwokerto untuk membasmi hama yang menyerang tanaman serta lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan hasil produksi panen tanaman.

Kegiatan Mahasiswa KKN memberikan praktek cara pembuatan pestisda nabati serta pendalaman materi mengenai kelebihan dan manfaat dari mengunakan pestisida nabati dari puntung rokok. Memberikan pandangan kepada para petani mengenai keunggulan menggunakan pestisida nabati dibandingkan dengan pestisida kimia kepada para petani, serta mempraktekan cara pembuatan pestisida nabati dari limbah puntung rokok sembari dilakukan juga sesi tanya jawab. Para petani juga diberikan kesempatan melihat bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida nabati.

Cara pembuatan pestisida nabati dari limbah sisa puntung rokok yaitu menyiapkan bahan-bahan seperti sisa puntung rokok dan abunya, daun papaya, serta air. Pertama puntung rokok di potong kecil-kecil. Masukan air, selanjutnya masukan daun papaya yang telah dihaluskan. Biarkan pestisida selama satu harian, kemudian pestisida dapat digunakan pada tanaman. Pestisida nabati dapat digunakan untuk mengurangi serangan hama seperti wereng, walang sangit, dan hama kecil lainnya.

Editor : Besar Tirto Husodo