Gerakan Cinta Lingkungan, Mahasiswa KKN Undip Menyulap Botol Plastik Menjadi Alat Hidroponik
Mlonggo, Jepara- Sampah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun rumah tangga. Permasalahan yang cukup besar di desa Jambu adalah plastik yang menumpuk banyak yang dibuang bahkan dibakar sehingga berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hal ini mendorong Mahasiswa KKN Undip Tim II Desa Jambu untuk berinovasi melalui pemanfaatan sampah menjadi alat yang lebih berguna.
Salah satu mahasiswa KKN Undip telah menyulap sampah botol plastik yang tidak bernilai menjadi suatu alat hidroponik sederhana yang sangat bermanfat, adalah Rizqi Fadlia Julianti dari Jurusan Biologi Universitas Diponegoro, yang melaksanakan program monodisiplin bertempat di SDN Jambu bersama ibu-ibu PKK RT 16 dan didampingi oleh Anggota Pokja 3 Desa Jambu. Program ini diawali dengan memberikan informasi mengenai bahaya dan dampak plastik bagi lingkungan serta keuntungan pemanfaatan sampah plastik. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan alat hidroponik sistem wick/sistem sumbu dari sampah botol plastik.
Sistem sumbu merupakan salah satu sistem yang paling sederhana. Dinamakan sistem sumbu karena dalam pemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu. Alat dan bahan yang dibutuhkan tergolong mudah untuk dicari serta tidak memerlukan biaya yang mahal. Alat yang dibutuhkan yaitu sampah botol plastik ukuran 600 ml, cutter, gunting, dan gelas ukur. Bahannya yaitu bibit sayur, media tanam, nutrisi AB Mix dan kain flanel yang berguna untuk mengalirkan nutrisi. Cara pembuatannya pun sangat mudah yaitu dengan memotong menjadi 2 bagian dan buat lubang di tutup botol untuk sumbu kain kemudian pasang sumbu yang menjulur dari atas sampai ke dasar botol, isi bagian atas botol dengan media tanam lalu masukkan bibit yang sudah siap tanam dan isi bagian bawah botol dengan air nutrisi.
Mahasiswa KKN Tim II Undip bersama ibu-ibu PKK mempraktikkan secara langsung pembuatan alat hidroponik sederhana ini sehingga dapat diterapkan dirumah masing-masing. Proses pelatihan berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari ibu-ibu PKK. Hal ini dapat dilihat dari banyak yang memperhatikan dan mengajukan pertanyaan, bahkan mengajak untuk berdiskusi.
Program pembuatan alat hidroponik ini mendapat apresiasi yang tinggi dari para ibu PKK karena alat ini memiliki banyak keuntungan diantaranya dapat mengurangi sampah plastik dan sebagai alternatif budidaya tanaman sayur di pekarangan rumah, mudah, dan murah. Program ini telah membuka wawasan mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan pemanfaatan lahan pekarangan sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk senantiasa mencintai lingkungan
editor : Romadhon S.Pi,M.Biotech