Dari Kawak, Menembus Eropa
Kawak, Jepara (2/8) – Jepara terkenal dengan usaha ukirnya yang sudah mendunia. Berbagai jenis ukiran maupun furniture rumah tangga dihasilkan oleh hampir setiap desa di Kawak. Salah satunya terdapat di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.
Di Desa Kawak terdapat banyak sekali pengrajin ukiran berbasis rumahan. Kebanyakan, mereka menerima pesanan dari perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Selain itu, terdapat juga usaha-usaha meubel yang telah berumur cukup lama. Salah satunya adalah usaha milik Pak Ahmadun. Beliau merintis usaha meubelnya sejak tahun 2000. Pangsa pasar furniture karya beliau tidak hanya dinikmati di Pulau Jawa saja, melainkan seluruh Indonesia. Selain itu, beberapa kali juga Pak Ahmadun menerima pesanan furniture dari Benua Eropa, salah satunya Belgia.
Furniture yang diproduksi oleh usaha Pak Ahmadun berasal dari kayu jati yang dipanen baik dari petani lokal maupun dari Perhutani. Harga furniture yang ditawarkan pun beragam: untuk kayu jati yang berasal dari petani lokal biasanya dihargai sekitar 4 juta rupiah untuk satu set kursi tamu, sedangkan untuk kayu jati kualitas terbaik yang berasal dari Perhutani, biasanya mencapai dua kali lipat dari harga kayu jati lokal.
Namun sayangnya, bisnis meubel di Jepara sedang mengalami penyusutan. Hal tersebut diakibatkan oleh fluktuasi harga dolar Amerika, dan juga kurang minatnya pemuda setempat untuk meneruskan usaha ukiran. Padahal, pada tahun 2000-an awal, para pengrajin seringkali kebanjiran pesanan, baik dari lokal maupun mancanegara. Namun karena semakin menurunnya penjualan meubel, banyak sekali perusahaan kecil yang terpaksa gulung tikar dan berpindah untuk bekerja ke industri garmen ataupun segmen bisnis lainnya. (Aziz/Denalia)