Mengenalkan Bahaya Rokok dan Pendidikan Karakter Sejak Dini Pada Siswa SD N 01 Pejambon Kec Warungasem, Kab Batang

Batang, Warungasem [Sabtu, 21/1], Desa Pejambon merupakan sebuah desa yang berada di kecamatan warungasem, kabupaten batang dengan kapasitas jumlah penduduk kurang lebih 1600 (seribu enam ratus penduduk).  Pada hari jumat, 20 Januari 2017 KKN Tim I Universitas Diponegoro Semarang menjalankan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan tentang bahaya merokok sejak dini. Kegiatan ini ditujukan kepada anak-anak yang duduk di bangku kelas 6 di SD N 01 Pejambon dengan persepsi bahwa anak kelas 6 secara psikologis mendekati masa pubertas yang biasanya akan mencoba-coba hal baru.

Kegiatan dimulai sekitar 9.20 WIB dengan sesi pertama mempresentasikan zat-zat yang terkandung dalam rokok serta bahaya bagi kesehatan yang dapat disebabkan oleh rokok. Kegiatan tersebut diikuti dengan antusias oleh semua siswa kelas 6. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar bahasan rokok. Diskusi berlangsung dengan baik, banyak siswa-siswi yang aktif bertanya kepada mahasiswa presentan. Pengenalan bahaya rokok sejak dini di SD N 01 Pejambon selesai sekitar pukul 10.30 WIB . Diakhir kegiatan presentan memaparkan harapan dengan diadakannya kegiatan ini, yaitu agar siswa-siswi SD N 01 Pejambon mengerti tentang bahaya rokok terhadap kesehatan dan dapat menghindari perilaku merokok kedepannya.

sd_170121_0007

sd_170121_0022
                Pengenalan Bahaya Rokok

Keesokan harinya Sabtu, 21 Januari 2017 Tim I KKN Universitas Diponegoro kembali menjalankan program di SD N 01 Pejambon dengan agenda pengenalan dan pendidikan karakter budaya jepang yang disampaikan oleh salah seorang mahasiswa KKN dari Fakultas Ilmu Budaya.

rahma sd_170121_0010
         Pendidikan Karakter Budaya Jepang

rahma sd_170121_0002

Kegaiatan dimulai pada jam 09.00 WIB dengan sasaran siswa SD kelas 2. Kegiatan dimulai dengan mempresentasikan materi berupa pengenalan etika-etika sederhana yang telah menjadi budaya sejak dini orang-orang di jepang. Materi disajikan menarik dengan memadukannya dengan tokoh-tokoh kartun Jepang yang familiar dikalangan anak-anak. Setelah itu dilanjutkan dengan pengenalan budaya anak sekolah di Jepang untuk membersihkan dan merapikan kelas setelah di  gunakan. Setelah materi disampaikan, kegiatan selanjutnya ialah mempraktekkan dan mensimulasikan secara langsung seperti membersihkan meja , membuang sampah sesuai katagori sampah, dan mempraktekkan etika-etika sederhana yang diajarkan . yang menjadi poin menarik dalam praktek etika ini adalah anak-anak diajarkan mengenai pengucapan terima kasih , permintaan tolong , serta ucapan maaf memaafkan dengan menggunakan bahasa jepang .