TIM II KKN DURENSAWIT UNDIP AJARKAN CARA MEMBUAT KERAJINAN DARI BONGGOL JAGUNG BERNILAI JUAL TINGGI
PATI – Tim II KKN Undip Tahun 2019 mengajarkan cara membuat kerajinan tangan bernilai jual tinggi dari bonggol jagung. (8/8/2019)
Program yang digagas oleh Tim II KKN Undip Tahun 2019 di Desa Durensawit, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati ini merupakan program multi disiplin dengan judul “Diversifikasi Bonggol Jagung Menjadi Kerajinan Tangan”. Program yang diikuti oleh ibu – ibu PKK Desa Durensawit ini bertujuan untuk mengurangi adanya limbah bonggol jagung yang hanya dibakar atau dijadikan bahan campuran makan ternak.
“jagung merupakan produk unggulan di Desa Durensawit ini, namun belum ada pengolahan limbah jagung yang dihasilkan. Selama ini limbah jagung seperti kulit dan bonggolnya hanya dijadikan makan ternak atau dibakar,” kata Ibu Evi selaku Ketua PKK Desa Durensawit.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Durensawit ini selain untuk mengolah limbah jagung juga untuk mengurangi adanya pencemaran udara akibat pembakaran bonggol dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PKK. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan langkah – langkah pembuatan, prospek pasar dan materi mengenai 5M yang merupakan aspek – aspek yang berhubungan dengan pembuatan kerajinan. 5M tersebut adalah market, man, material, machines, method dan money. Setelah pemaparan selesai, dilanjutkan dengan praktik pembuatan kerajinan.
Dalam membuat kerajinan tangan ini langkah pertama yang dilakukan adalah memilih bonggol jagung. Bonggol yang dipilih adalah bonggol yang diameternya besar, tidak busuk dan tidak berjamur. Langkah kedua yaitu menyerut bonggol jagung untuk meratakan permukaan bonggol jagung menggunakan pisau. Setelah itu bonggol jagung diamplas agar halus. Langkah keempat yaitu memotong bonggol jagung dengan ketebalan yang sama. Langkah kelima adalah melubangi bagian tengah bonggol jagung dengan ujung gunting. Setelah dilubangi potongan bonggol jagung dirangkai sesuai keinginan. Antusias ibu – ibu dalam merangkai bonggol jagung terlihat dari banyaknya ide yang muncul untuk membuat kerajinan tangan seperti membuat asbak, vas bunga, tempat pesil, dll. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memvernis rangkaian bonggol jagung dengan politur.
Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran udara, menambah keterampilan ibu – ibu PKK dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat karena hasil kerajinan ini dapat diekspor dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Direview Oleh:
Maharani Patria Ratna