Tim II KKN UNDIP Mengajak untuk “Diet Plastik” sebagai Bentuk Kepedulian Warga Desa Tahunan Selamatkan Laut
JEPARA – Plastik tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari terlebih manfaatnya terhadap kehidupan. Disamping hal tersebut berdampak terhadap Laut dan Biota di dalamnya, terlebih sampah plastik merupakan penyumbang sampah terbanyak di lautan. Keberadaan sampah plastik tersebut tak terlepas dari produsen dan konsumen. Produsen dalam hal ini mengemas barang buatannya menggunakan bungkus plastik, sedangkan konsumen masih kerap menggunakan produk plastik sekali pakai dan tidak mendaur ulangnya. Mahasiswi Ilmu Kelautan Undip, Wa Ode Mardhiyyah Zilullah bersama Tim II KKN Desa Tahunan mengajak Bank sampah dari KWT (Kelompok Wanita Tani) dan Ibu-ibu PKK Desa untuk turut dalam Penghijauan desa dengan Pemanfaatan Botol Plastik. Kegiatan ini berlangsung dalam dua kali pertemuan, yakni 28 Juli 2019 pada pertemuan PKK se-RW Desa Tahunan dan pertemuan rutin dari KWT pada 7 Agustus 2019. Kegiatan dilaksanakan dengan sharing informasi mengenai fakta kandungan plastik, fakta sampah plastik di laut, rata-rata edaran sampah plastik dalam setahun, fakta ancaman sampah plastik terhadap biota hingga lingkungan laut, contoh alternative pengganti plastik dan cara yang ditawarkan dalam diet plastik. Kegiatan ditutup dengan pembagian stiker “Diet Plastik selamatkan Laut” dan pembagian sedotan bamboo kepada warga dengan harapan agar warga lebih semangat mengajak lainnya dalam diet plastik.
Keberadaan sampah plastik di Indonesia yang kian lama kian mengkhawatirkan membuat pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) mengeluarkan dua peraturan menteri (permen) untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Indonesia. Eratnya penggunaan sampah plastik di masyarakat dapat ditangani dengan mengganti plastik sekali pakai dengan barang yang lebih ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah menggunakan tas Kain sebagai pengganti plastik belanja sekali pakai, menggunakan sedotan stainless ataupun sedotan bambu sebagai pengganti sedotan plastik, membawa botol minum untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, selain itu dapat mengganti pembungkus makanan dari plastik dengan daun pisang ataupun membawa tempat makan sendiri dan hal lainnya yang dapat diterapkan di lingkungan sekitar. Hal tersebut diyakini karena hal besar dimulai dari hal kecil yang terus menular.