Kolaborasi Mahasiswa KKN Mijen dan BUMDes dalam Menangani Sampah

WhatsApp Image 2020-01-14 at 09.01.35

Mijen-Demak (12/1/2020). Desa Mijen merupakan sebuah desa yang terdiri dari 3 Dusun, 3 RW, dan 23 RT. Setiap RT tentunya terdiri dari puluhan keluarga bahkan data terakhir jumlah warga di Desa Mijen mencapai 3785 jiwa. Hal itu mempengaruhi dengan jumlah sampah yang ada setiap harinya. Dapat dibayangkan berapa banyak sampah yang tertumpuk, sementara di Desa Mijen hanya ada 1 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 1 Bank Sampah. Setiap sampah dari masyarakat ada yang langsung dibuang ke TPA kemudian dipilih-pilih, atau sebaliknya di pilih terlebih dahulu baru di buang ke TPA. WhatsApp Image 2020-01-16 at 08.51.08

Ada yang menarik dari Pengelolaan Sampah di Desa Mijen, sampah yang anorganik sudah terkelola cukup baik. BUMDes Mijen telah memiliki sistem pengelolaan sampah yang berawal dari sampah rumah tangga yang dikumpulkan kemudian di jual ke Bank Sampah setelah menumpuk sekian banyak. Kemudian setelah itu BUMDes Mijen mengumpulkan sampah anorganik berdasarkan wujudnya yang selanjutnya dijual ke pengepul besar. Keuntungan dari penjualan sampah ini dibagi menjadi 70: 30 antara BUMDes Mijen dan Kecamatan. Namun sayangnya, pengelolaan sampah organik belum di giatkan dengan baik disini sehingga sampah2 dapur dan sayur hanya dibuang begitu saja, padahal peluang pengelolaanya juga dapat diolah menjadi pupuk kompos.

Mahasiswa KKN Mijen disini diberikan tugas pengabdian untuk membantu BUMDes dalam memilah dan mengelompokan sampah untuk akhirnya nanti dijual ke pengepul besar. Setiap pagi Tim KKN Mijen membantu mengatasi permasalahan sampah di Bank Sampah Mijen. Tumpukan sampah dapat menjadi bencana jika tidak dikelola dengan bijak. Terlebih di musim hujan ini, Kabupaten Demak mengalami kebanjiran cukup dahsyat akibat tanggul jebol. Hal ini mengakibatkan Daerah Guntur di Demak terendam banjir cukup tinggi dan membuat aktivitas warga menjadi mati suri.

Peningkatan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, mengelola sampah dengan bijak, dan menjadikan sampah menjadi barang bekas yang bernilai ekonomis dan dapat bermanfaat bagi manusia dalam wujud lain masih sangat diperlukan dan perlu ditingkatkan.

Editor : Rani Tiyas