Mahasiswa Undip Tajuk, Ajak Anak Anak Olah Sampah Bernilai Produktif Tinggi

Tajuk (18/1) Mahasiswa KKN Undip Desa Tajuk Tahun 2020 Periode 1 melakukan kegiatan berupa pengolahan limbah plastik bersama siswa SDN 01 Tajuk menjadi Aquascape. Desa Tajuk  memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah di sektor pertanian dan peternakan. Hal ini didukung secara letak geografis dimana desa Tajuk berada di lereng Gunung Merbabu. Namun, berdasarkan hasil analisis sosial ekonomi dengan kepala dusun di beberapa dusun bahwa permasalahan utama di Desa Tajuk ialah mengenai pengolahan sampah. Tidak hanya itu, menurut Bapak Singgih selaku Kepala Desa Tajuk menyatakan bahwa belum adanya tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di setiap dusun sehingga sebagian besar sampah-sampah rumah tangga dibuang ke sungai dan dibakar. Selain itu, belum adanya tempat pembuangan akhir (TPA) untuk sampah sehingga belum ada penampungan seluruh sampah di Desa Tajuk. Hal ini menimbulkan pencemaran lingkungan baik pencemaran sungai ataupun pencemaran udara. Sehingga, resiko terjadi wabah penyakit yang diakibatkan lingkungan tidak sehat semakin besar.

Sampah plastik merupakan salah satu sampah yang paling banyak diproduksi rumah tangga di desa Tajuk serta menjadi sampah dengan periode degradasi terlama. Kebiasaan yang dilakukan masyarakat Tajuk dalam membuang sampah plastic yakni dengan cara membakarnya, ujar Bu Yuyun selaku Carik desa Tajuk. Oleh karena itu, munculah gagasan dari Moch. Reza Fahlevi sebagai Mahasiswa jurusan Oseanografi Univierstas Diponegoro berupa pemanfaatan limbah botol plastik menjadi Aquascape sederhana. Sasaran yang digunakan ialah siswa SDN 01 Tajuk kelas 4 dan 5. Hal ini didukung oleh Kepala Sekolah SDN 01 Tajuk, Bapak Supoyo karena sampai saat ini belum adanya inovasi dan edukasi mengenai pengolahan sampah menjadi produk dengan nilai ekonomis tinggi, ujar Beliau.

Kegiatan pembuatan Aquascape sederhana dilakukan pada hari Sabtu, 17 Januari 2019 bertempat di ruang kelas SDN 01 Tajuk yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 4 dan 5. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan diantaranya botol plastik, cat poster, tali secukupnya, batu kerikil warna, tanaman sintesis, ikan dan air bersih. Kegiatan pelatihan pembuatan Aquascape berjalan dengan lancar dan tingkat antusiasme siswa yang sangat tinggi. Kegiatan diawali dengan pemutaran video mengenai permasalahan dan dampak sampah plastik terhadap biota di laut untuk memberikan wawasan terkait bahayanya sampah plastik bagi ekosistem. Dilanjutkan, praktik mengenai pembuatan Aquascape mulai dari persiapan alat dan bahan sampai penataan Aquascape. Setiap siswa mendapatkan 1 Aquascape untuk dibawa pulang dan bisa menjadi referensi dalam pengelohan limbah sampah plastik menjadi barang dengan nilai ekonomis tinggi. Diakhir kegiatan, ada penyampaian terkait #AntiPlasticCampaign kepada siswa mengenai kondisi masalah saat ini di dunia terutama di Laut dampak dari sampah plastik serta cara sederhana yang bisa dilakukan dari diri masing-masing untuk mengurangi dalam konsumsi penggunaan plastik.

Kegiatan pembuatan Aquascape ditutup dengan foto bersama siswa kelas 4 dan 5 disertai menunjukkan hasil karya Aquascapenya masing-masing. Tidak hanya itu, ada penyerahan poster mengenai #AntiPlasticCampaign untuk ditempel di majalah dinding SDN 01 Tajuk kepada guru SDN 01 Tajuk sebagai upaya dalam penggerakan gerakan anti plastik sejak dini. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan kesadaran kepada seluruh masyarakat khususnya civitas akademika SDN 01 Tajuk dalam pengurangan penggunaan plastik serta meningkatkan daya kreativitas dalam pengelolaan sampah plastik menjadi produk dengan nilai ekonomis tinggi.