Mahasiswa Undip Ajarkan Pembuatan Pestisida Nabati Puntung Rokok Pada Petani Ngrawan
Semarang, Minggu (19/1)- Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang berada pada wilayah dataran tinggi dengan tingkat kesuburan tanah yang cukup tinggi. Karena keadaan alam yang seperti itu, sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencaharian sebagai petani tembakau, bawang, dan juga cabai.
Dalam melakukan perawatan tanaman, salah satu yang harus diberikan secara rutin kepada tanaman adalah pestisida atau pembasmi hama.
Pestisida yang sering digunakan petani adalah adalah pestisida kimia karena lebih efektif dalam mematikan hama, namun penggunaan secara terus menerus dapat menimbulkan bahaya tersendiri. Selain tidak ramah lingkungan dan harga yang mahal, pestisida kimia dapat ikut membunuh musuh alami hama tanaman, serta dapat menyebabkan penumpukan residu bahan kimia dalam hasil panen sehingga akan berbahaya jika kita konsumsi.
Menyadari adanya bahaya tersebut, mahasiswa KKN Undip di Desa Ngrawan berupaya untuk mencari alternatif pengganti pestisida kimia dari bahan-bahan yang dapat ditemukan masyarakat sekitar secara mudah. Salah satu bahan pestisida alami yang bisa ditemukan adalah limbah puntung rokok.
Falya Arona Prissila dari Mahasiswa KKN Undip memberikan sosialisasi kepada Karang Taruna Remaja pada hari Minggu (19/01) di Desa Ngrawan tentang pemanfaatan limbah punting rokok sebagai pestisida alami.
Puntung rokok terdiri dari tembakau yang mengandung senyawa nikotin sebagai anti hama yang bersifat racun saraf bagi serangga. Oleh karena itu, dipilihlah program pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan sisa limbah puntung rokok dari Desa Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Maksud dari kegiatan ini adalah menciptakan pestisida nabati yang dapat membantu para petani di desa Ngrawan untuk membasmi hama yang menyerang tanaman serta lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan hasil produksi panen tanaman.
Hal ini disebabkan karena adanya senyawa alkoida dari daun tembakau yaitu nikotin di dalam puntung rokok yang terikat dengan asam malat dan asam sitrat. Senyawa-senyawa lain yang terkandung dalam tembakau adalah amin, pirol, pidirin, serta alkoida nornikotin dan anabasin. Sifat lain yang dimiliki oleh nikotin dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan insektisida.
Cara membuatnya pun termasuk mudah, yaitu : 30 limbah putung rokok dimasukkan kedalam 1 liter air bersih, lalu kemudian ditutup rapat dan simpan selama 8 hari untuk menunggu penguraian dari limbah punting rokok tersebut.
Cara penggunaannya yaitu : Cairan puntung rokok dicampur dengan air biasa menggunakan perbandingan 1:1. Lalu setelah itu, pestisida limbah puntung rokok disemprotkan pada tanaman sekitar 3 kali seminggu, atau sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan dalam menggunakan pestisida alami antara lain: menolak kehadiran serangga dengan baunya yang menyengat, merusak syaraf hama,mengacaukan sistem hormon hama,mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri, serta dapat menyebabkan gangguan metamorfosa dan gangguan makan bagi serangga.