Bergerak Serentak Memulai Kerja Nyata Protara
Pada minggu ke dua tim KKN Proyonanggan Utara sudah memulai beberapa program monodisiplinnya. Setelah minggu lalu sudah melakukan survey dan mengurus perizinan. Program yang monodisiplin yang dilakukan minggu ini di antaranya adalah “Pendataan Kepemilikan Jamban di Kelurahan Proyonanggan Utara”, “Optimalisasi Pendampingan Bina Keluarga Ibu Hamil Melalui ASI eksklusif”, “Pelatihan Pembuatan Ovitrap dan Kegunaannya”, “Pengenalan Perpustakaan Kelurahan Proyonanggan Utara Kepada Masyarakat”, “Praktik dan Pelatihan Pembuatan Biopori”.
Kegiatan dimulai dari (Kamis, 19 Januari) yaitu “Pendataan Kepemilikan Jamban di Kelurahan Proyonanggan Utara”. Program monodisiplin ini merupakan program milik Muhammad Herlandy, mahasiswa jurusan Matematika. Pendataan ini dilakukan karena adanya informasi dari pihak Kelurahan bahwa masih adanya masyarakat yang belum memiliki jamban di rumahnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya lahan untuk membuat septic tank. Efek dari masalah itu adalah munculnya perilaku buang air besar sembarangan (BABS) yang masih ada di masyarakat Proyonanggan Utara yang notabene sudah masuk dalam lingkup wilayah kota. Pendataan kepemilikan jamban sebenarnya sudah ada, namun hal itu terakhir dilakukan pada tahun 2013/2014 oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). “Jadi untuk tahun ini pihak BKM baru akan merencanakan di pertengahan tahun 2017 untuk melakukan pendataan kembali, oleh karena itu pendataan ini perlu dilakukan agar di tahun 2017 ini segera ada pembaharuan data kepemilikan jamban di Kelurahan Proyonanggan Utara”, tegas pak Fasholi sebagai ketua BKM. Dalam pendataan kepemilikan jamban ini dibagi atas tiga kategori yaitu kepada warga yang mampu, kurang mampu, dan tidak mampu. Karena ada juga warga yang terbilang mampu namun belum memiliki jamban. Data ini juga dapat digunakan sebagai acuan dan membantu BKM dalam hal pendataan kepemilikan jamban yang akan dilaksanakan di pertengahan tahun 2017 nanti. Selain itu, data ini sangat berguna agar pihak BKM dapat mengajukan bantuan ke Pemda Batang, sehingga warga yang belum memiliki jamban dapat menerima bantuan berupa pembangunan jamban di rumahnya. Warga yang mendapatkan bantuan lebih di prioritaskan kepada warga yang tidak mampu.
Kegiatan selanjutnya (Jumat, 20 Januari) yaitu “Pendampingan Pemberian ASI Eksklusif Kepada Bayi”, dan “Pelatihan pembuatan ovitrap dan kegunaannya”. Kegiatan ini merupakan dua program yang dilaksanakan dalam satu acara, yaitu dalam acara perkumpulan kader Posyandu Proyonanggan Utara yang dilaksanakan di salah satu rumah kader. Program “Optimalisasi Pendampingan Bina Keluarga Ibu Hamil Melalui ASI Eksklusif” merupakan program milik Hasbi Bagas W., yaitu mahasiswa dari jurusan Kedokteran. Dalam program ini memberi pengetahuan dan pelatihan kepada kader Posyandu mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi dan bagaimana posisi yang tepat saat menyusui. Karena di zaman yang semakin maju ini, ternyata terdapat fenomena di mana para ibu lebih memilih memberikan susu formula kepada bayinya. Padahal pemberian ASI eksklusif kepada bayi sangatlah penting dan bermanfaat untuk dilakukan hingga usia bayi 6 bulan bahkan jika bisa hingga usia 2 tahun. “Pemberian ASI eksklusif ini selain bermanfaat untuk kesehatan bayi, juga bermanfaat untuk kesehatan sang ibu”, terang Hasbi Bagas. Diharapkan dengan adanya program ini para kader Posyandu dapat mempraktikannya atau menyebar luaskan pengetahuan dan pelatihan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif ini. Program lainnya dalam acara ini adalah “Pelatihan pembuatan ovitrap dan penjelasan tentang DBD”. Program ini merupakan program milik Mia Sri Aulina, yaitu mahasiswa dari jurusan Kesehatan Masyarakat. Dalam proram ini dijelaskan mengenai cara membuat ovitrap kepada kader Posyandu. Ovitrap merupakan alat untuk tempat nyamuk bertelur dan menjadi tempat untuk jentik bersarang. Alat-alat yang diperlukan untuk membuat ovitrap terdiri dari botol aqua bekas 1.5 liter, kasa nilon, plastik hitam, karet gelang, pisau atau gunting. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah satu buah ragi serta gula merah secukupnya yang dilarutkan kedalam air panas. Pembuatan ovitrap tersebut dilakukan karena untuk mencegah terjadinya penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Progam ini dibuat karena pihak Kelurahan Proyonanggan Utara mengatakan bahwa beberapa warga di Kelurahan Proyonanggan Utara pernah terjangkit DBD.
Pada hari berikutnya (Sabtu, 21 Januari) program monodisiplin yang dilaksanakan adalah “Pengenalan Perpustakaan Kelurahan Proyonanggan Utara Kepada Masyarakat”. Program ini merupakan program dari Yudha Kurniawan yaitu mahasiswa dari jurusan Sastra Indonesia. Program ini diadakan pada malam hari di pendopo Kelurahan Proyonanggan Utara. Program ini dilakukan guna mempromosikan atau mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat Proyonanggan Utara. Karena masyarakat masih kurang mengetahui mengenai adanya perpustakaan di Kelurahan Proyonanggan Utara sehingga perlu diinformasikan. Dalam acara ini juga diadakan kelas cerita dan nonton bareng film inspiratif yang berjudul “Denias Negeri Di Atas Awan” yang dihadiri oleh anak-anak sehingga dapat menjadi sarana edukasi dan hiburan. Yudha sebagai penyelenggara program menjelaskan bahwa “Perpustakaan di Kelurahan Proyonanggan Utara harus dapat dioptimalisasi agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat Proyonanggan Utara”. Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat menjadi tertarik untuk ke perpustakaan sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Selain itu perpustakaan di Kelurahan Proyonanggan Utara tidak hanya menyediakan buku saja melainkan ada fasilitas lain seperti unit komputer dan akses wifi gratis yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.
Pada hari (Minggu, 22 Januari) tim KKN Proyonanggan Utara mengikuti kerja bakti bersama warga di Proyonanggan Utara RT 03 RW 05. Kerja bakti dilakukan setiap hari minggu oleh warga RT tersebut. Sasaran kerja bakti yaitu optimalisasi saluran drainase guna mencegah dan mengurangi meluapnya air (banjir) yang sering terjadi setiap musim penghujan. Di dalam acara tersebut terdapat program monodisiplin yaitu “Praktik dan Pelatihan Pembuatan Biopori”. Program ini merupakan program yang dicanangkan oleh salah satu mahasiswa jurusan Teknik Sipil yaitu Tunggal Bagas Y. Praktik pelatihan biopori ini dilakukan guna memperkenalkan kepada warga tentang teknik pembuatan biopori dan kegunaanya. Dalam pelaksanaan program tersebut dibuat beberapa titik biopori yang berada pada saluran drainase yang sering tergenang dan pada daerah tanah yang memiliki kontur cekungan. Sehingga diharapkan setiap dilakukannya kerja bakti masyarakat dapat membuat lubang resapan dan mampu mengurangi genangan dan aliran permukaan. “Saya berharap warga Proyonanggan Utara mampu membuat lubang resapan di sekitar rumahnya, minimal 5 titik sehingga lubang biopori akan lebih efektif mengurangi laju aliran permukaan”, tegas Tunggal Bagas sebagai penyelenggara program tersebut.
Di sela-sela kegiatan monodisiplin yang tim KKN Poyonanggan Utara laksanakan, di minggu ini terdapat juga program tambahan yang dilaksanakan seperti; kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan untuk anak-anak, berlokasi di posko KKN Proyonanggan Utara. Program ini sudah terjadwal di setiap hari senin, rabu, dan jumat jam 19.00 WIB. Selain program tersebut terdapat program tambahan lain yaitu, melatih tarian tradisional kepada murid SD Proyonanggan 10 dalam rangka persiapan lomba pesta siaga pramuka tingkat Kecamatan Batang. Program ini pun juga sudah terjadwalkan yaitu di hari senin-jumat jam 11.00 WIB. Diharapkan beberapa program tambahan tersebut dapat membantu dan bermanfaat semua pihak di Kelurahan Proyonanggan Utara, baik itu masyarakat maupun instansi terkait.