Rokok Merajalela, Desa Kelet Punya Duta Kecil Anti Rokok

SAM_4204   SAM_4207

Salah satu program unggulan Tim I KKN Undip 2016 Desa Kelet dilaksanakan pada minggu ke-3, tepatnya pada hari Selasa (02/02). Program ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turt di MI Darussalam. Mengapa mengambil sasaran anak-anak tingkat sekolah dasar? Karena program ini pada akhirnya akan menunjuk duta kecil anti rokok dari salah dua murid-murid yang mengikuti sosialisasi bahaya merokok oleh fasilitator. Maksud dan tujuan Lintang Setyowati, mahasiswi yang melaksanakan program kegiatan ini adalah menanamkan sejak dini prinsip anti merokok bagi anak-anak.

Sebagai mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Lintang Setyowati peduli dengan kondisi lingkungan sekitar. Kini perokok aktif tidak hanya dari kalangan tua akan tetapi juga dari kalangan pelajar, kondisi ini sangat memprihatinkan dan dapat merusak lingkungan.

Rata-rata masyarakat sudah tahu akan bahaya merokok, akan tetapi merokok masih saja menjadi kebutuhan pokok, sebab apabila seseorang sudah terlanjur mencoba maka akan memiliki kecenderungan sulit untuk berhenti. Oleh karena itu, mahasiswi yang akrab dipanggil Lintang ini mengusulkan sosialisasi bahaya merokok dan pemilihan duta anti rokok bagi siswa tingkat sekolah dasar sebagai solusi preventif, agar kelak apabila mereka naik ke jenjang sekolah lanjutan tidak akan terpengaruh dengan lingkungan merokok karena sudah mengerti dan tertanam prinsip akan bahaya merokok. Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana cara mengingatkan orang-orang di sekitarnya untuk tidak merokok.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SAM_4216

Hari pertama adalah sosialisasi bahaya merokok di ruang kelas V  dan VI MI Darussalam secara bergantian. Sosialisasi ini diawali dengan perkenalan para mahasiswa KKN dengan siswa-siswi MI Darussalam. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang bahaya rokok dan zat berbahaya yang terkandung dalam rokok, pemutaran video akibat merokok, game – game interaktif tentang bahaya rokok, dan yang terakhir peragaan tentang bahaya rokok ketika memasuki paru-paru menggunakan alat peraga dari botol.

Sosialisasi ini semakin menarik dengan adanya alat peraga yang digunakan. Alat ini menggambarkan bagaimana kondisi paru – paru jika terpapar asap rokok.

Capture

Memasuki hari kedua, siswa kelas IV, V, dan VI dikumpulkan dalam satu aula. Karena sebelumnya kelas IV  belum memperoleh sosialisasi bahaya merokok dari mahasiswa KKN, maka ditunjuk satu orang perwakilan dari kelas V dan VI untuk maju menjelaskan materi yang telah disosialisasikan sehari sebelumnya. Setelah dirasa review materi sudah cukup, dilanjutkan dengan game menempelkan stiker “dilarang merokok” pada kertas gambar bangunan-bangunan fasilitas umum yang ada di masyarakat seperti sekolah, rumah sakit, dll.

SAM_4324SAM_4352

Sehari sebelumnya, Lintang telah menunjuk beberapa kandidat dari kelas V dan VI sebagai duta anti rokok, ia memberi murid-murid tersebut tugas untuk dikerjakan di rumah  berupa essay tentang bahaya merokok. Kemudian essay tersebut dibacakan di hadapan murid-murid lainnya. Setelah membaca essay satu per-satu, tiap anak diminta melakukan simulasi duta anti rokok menegur orang-orang merokok di sekitarnya untuk tidak merokok. Fasilitator berlaga seolah merokok menggunakan gulungan kertas, kemudian satu persatu kandidat duta anti rokok menegur dengan memberitahu apa saja bahaya dari merokok.SAM_4382

 

Kemudian sesi terakhir adalah voting siapa kandidat yang terbaik menjadi duta anti rokok. Pemberian selempang duta anti rokok diberikan secara simbolis kepada dua anak yang terpilih.

SAM_4408