Desa Tanurejo Gelar Wisuda Pelatihan Sesorah Basa Jawa
Terdengar lantunan lagu-lagu dangdut Melayu berdentum-dentum pada Rabu (18/1) di sekitar balai desa Tanurejo. Balai desa yang terletak persis di sebelah kantor desa itupun tampak berbeda dari biasanya. Kursi-kursi berwarna biru sudah berjejer rapi di tengah ruangan yang juga berfungsi sebagai lapangan bulutangkis itu. Diatas panggung kecil di dalam balai, kain berbagai warna telah terpasang rapi sebagai dekorasi. Disana terpampang banner bertuliskan “Wisudo Pawiyatan Pambdar Sabdo lan Boso”.
Acara yang diadakan hari itu tak lain dan tak bukan adalah wisuda bagi peserta pelatihan sesorah bahasa Jawa yang sebelumnya telah diadakan selama satu setengah bulan. Program pelatihan yang dicanangkan oleh desa Tanurejo ini melibatkan warga masyarakat Tanurejo sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan seni public speaking ala Jawa terutama di kalangan generasi muda. Selain itu, kemampuan ini juga menjadi modal softskill yang berpotensi menambah pendapatan karena sangat diperlukan dalam banyak acara masyarakat seperti pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya.
Acara dimulai sekitar pukul sepuluh pagi. Puluhan orang hadir sebagai undangan. Mereka terdiri dari berbagai elemen masyarakat termasuk di dalamnya para wisudawan, ibu-ibu PKK, perangkat desa, Muspika kecamatan Bansari, serta mahasiswa KKN Undip desa Tanurejo. Serangkaian acara dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya dan sambutan dari para pemangku jabatan baik di tingkat desa maupun kecamatan. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam kelulusan kepada 17 orang yang mengikuti pelatihan tersebut.
“Pelatihannya delapan kali pertemuan, (selama) satu setengah bulan,” ujar Sumiyati, kepala desa Tanurejo yang juga tercatat sebagai peserta pelatihan. Beberapa peserta pelatihan kemudian unjuk gigi menampilkan kebolehannya berpidato bahasa Jawa sekaligus menyanyikan tembang-tembang Jawa setelahnya. Acara yang berlangsung lancar ini kemudian ditutup sekitar pukul tiga sore.