Pendampingan ASI Eksklusif Kepada Ibu Menyusui Sebagai Upaya Preventif Stunting

PEKALONGAN-Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Tangkil Kulon Kecamaran Kedungwuni Kabupaten Pekalongan melakukan pendampingan pada ibu menyusui ASI. Pendampingan ini dilakukan sebagai upaya preventif Stunting atau tumbuh pendek pada balita.

“Hal ini mengingat hasil riset Keseharan 2013 mencatat prevelensi stunting mencapai 37,2 persen atau satu dari tiga anak di Indonesia menderita Stunting,” ujar Miftah Fargana, mahasiswa Undip saat di Pekalongan pada Senin, 21 Januari 2019.

Kondisi Stunting ini sangat sulit untuk dikoreksi terutama pada usia diatas 2 tahun, Stunting yang pada dasarnya mencerminkan sebuah proses gagal tumbuh secara linier sebagai akibat kurang gizi kronis,” tambah Miftah.

Selam pendampingan dilakukan penyuluhan pada ibu menyusui, kemudian dilakukan kunjungan secara berkala ke rumah ibu menyusui. “Kami juga melihat gizi asupan yang dimakan oleh ibu menyusui,” katanya.

Kendala di lapangan pandangan ibu menyusui untuk mencapai angka kecukupan gizi memadahi harus dibutuhkan makanan yang mahal. “Padahal masih banyak makanan yang murah, mudah didapatkan  di lingkungan desa cukup untuk memenuhi kecukupan gizi,” ungkapnya.

Seperti ketela sebagai pengganti beras sebagai karbohidrat. Buah-buahan yang mudah dan mudah didapatkan di desa seperti pisang, pepaya, mangga, jambu yang memiliki kandungan vitamin dan mineral tinggi untuk perkembangan bayi. “Serta asupan protein nabati sebenarnya juga mudah didapatkan lingkungan warga seperti ikan lele dan nila yang mudah didapatkan,” ujarnya.