Pelatihan Pembuatan Tanaman Vertikultur
Bumirejo, Ulujami, Pemalang (19/01/19). Pada hari Sabtu telah dilakukan program kerja “Pelatihan Pembuatan Tanaman Vertikultur”, program kerja tersebut merupakan pelatihan tentang bagaimana caranya membuat taman dengan lahan yang sempit yaitu dengan cara memanfaatkan ruang vertikal. Yang mana program ini dilakukan oleh Domuanri Gorat dari Tim I KKN 2019, kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat dapat membuat tamannya sendiri meskipun lahan yang dimiliki sempit dan terbatas, dengan adanya program ini diharapkan masyarakat semakin gemar menjaga lingkungan serta berpartisipasi dalam melakukan penghijauan.
Tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal . Sistem bertanam secara vertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat mudah dilakukan. Tingkat kesulitan bertanam secara vertikultur. tergantung kepada model dan sistem tambahan yang dipergunakan. Dalam model sederhana, struktur dasar yang digunakan mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan di rumah-rumah. Sistem tambahan yang memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus, contohnya penggunaan sistem hidroponik atau irigasi tetes (Temmy, 2003).
Kelebihan sistem pertanian vertikultur: (1). Efisiensi dalam penggunaan lahan. (2) Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida. (3) Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu. (4) Mudah dalam hal monitoring/pemeliharaan tanaman. Sistem budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat dapat dilakukan di dalam ruangan maupun luar ruangan. Sistem budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.