Pemanfaatan Kunyit Sebagai Pendeteksi Adanya Zat Kimia Berupa Boraks yang Terkandung Dalam Makanan Kepada Ibu Ibu

Gunung Tumpang, 15 Juli 2019 – Jika boraks masuk ke dalam tubuh Anda dalam jumlah besar, maka dalam periode yang singkat dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan serius, berupa gangguan lambung, usus, hati, bahkan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga perlu dilakukan pembinaan kepada masyarakat bagaimana cara membedakan makanan yang mengandung boraks dari segi fisiknya, bahayanya bagi tubuh dan bagaimana cara mengidentifikasinya dengan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan seperti kunyit

Kegiatan Pemanfaatan Kunyit Sebagai Pendeteksi Adanya Zat Kimia Berupa Boraks yang Terkandung Dalam Makanan Kepada Ibu Ibu ini dilaksanakan di salah satu rumah warga Desa Gunung Tumpang Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Diikuti oleh ibu-ibu Dharma Wanita sejumlah 25 orang. Kasus pemakaian boraks pada produk makanan menunjukkan kurangnya pengetahuan produsen serta minimnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan bahaya bahan aditif. Deteksi boraks secara akurat baik secara kualitatif maupun kuantitatif hanya dapat dilakukan di laboratorium.

Namun demikian untuk menghindari terjadinya keracunan masyarakat harus dapat membedakan bahan/broduk makanan yang mengandung boraks dengan makanan yang sehat. Oleh sebab itu maka perlu dilakukan pembinanan/pelatihan kepada masyarakat bagaimana cara mengidentifikasi boraks pada makanan secara sederhana. Dengan adanya pembinaan dan pelatihan ini diharapkan menambah wawasan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga bagaimana bahaya penggunaan boraks dan cara identifikasi adanya boraks dalam makanan secara sederhana yaitu dengan menggunakan kunyit.