Pendampingan serta pengedukasian nelayan tradisional yang ada di Desa menurut A Von Brandt (1984) untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Alat Tangkap Tradisional
Bedono, 1 Agustus 2019 – Tim pengabdian masyarakat Universitas Diponegoro periode 2 tahun 2019 melakukan pendampingan serta edukasi kepada nelayan tradisional yang ada di Desa. Nur Hidayat memberikan tips dan trik tentang menangkap ikan yang efektik dan aman bagi ikan dan nelayan. Sekaligus tim juga memberikan edukasi tentang bahaya menggunakan alat tangkap ikan dengan bahan beracun atau peledak karena akan merusak lingkungan baik ikan maupun biota yang ada disekitarnya. Kegiatan ini ditujukan kepada salah satu nelayan yang ada desa setempat. Beliau merupakan nelayan senior yang sampai sekarang masih mencari mata pencaharian sebagai pencari ikan untuk dijual ke pasar.
Kegiatan penangkapan dengan menggunakan bahan peledak merupakan cara yang sering digunakan oleh nelayan tradisional di dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan khususnya di dalam melakukan penangkapan ikan-ikan karang. Penangkapan ikan-ikan dengan menggunakan bahan peledak dapat memberikan akibat yang kurang baik, baik bagi ikan-ikan yang akan ditangkap maupun untuk karang yang terdapat pada lokasi penangkapan. Penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan di sekitar daerah terumbu karang menimbulkan efek samping yang sangat besar. Selain rusaknya terumbu karang yang ada di sekitar lokasi peledakan, juga dapat menyebabkan kematian biota lain yang bukan merupakan sasaran penangkapan. Oleh sebab itu, penggunaan bahan peledak berpotensi menimbulkan kerusakan yang luas terhadap ekosistem terumbu karang.