Pengelolaan sampah plastik dengan Ecobrick di Petarukan Pemalang

(14/08) Dari namanya yang menarik dan unik, banyak dari kalian yang bertanya-tanya apa Ecobrick itu. Eco dan Brick? Bagaimana kedua kata itu bisa digabungkan? Apa manfaatnya? Artikel kali ini akan membahas sedikit banyak mengenai Ecobrick yang berhubungan erat dengan buangan sampah plastik kalian.

Banyak dari kita yang masih mengkonsumsi makanan atau produk apapun yang dikemas plastik. Kadang kita berusaha kreatif dan mengurangi sampah dengan membuat sabun sendiri di rumah contohnya, tapi bahan-bahan yang digunakannya pun masih menggunakan plastik. Juga tidak mudah untuk begitu saja meninggalkan 100% plastik karena faktanya produk di dalam supermarket hampir 90% sudah dikemas dalam sebuah bungkusan yang sebagian besarnya adalah kemasan plastik.

Jika reuse dan reduce sudah sangat sulit, maka ecobrick merupakan solusi. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi sampah-sampah tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan akhir). Dengan ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat mengubah plastik menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem setempat. Karakteristik plastik yang sangat bermasalah digunakan yaitu longevity dan durability malah menjadi sesuatu yang dicari. Dikutip dari zerowaste.id

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan kepada masyarakat di Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, terkait pemanfaatan sampah plastik menjadi eco-brick. Hal tersebut diterima oleh masyarakat dengan antusias melihat sampah plastik di Desa tidak terkelola dengan baik. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Arya Rezagama, S.T., M.T., selaku tim pengabdian masyarakat Universitas Diponegoro. Harapan dari kegiatan tersebut adalah dapat memberikan edukasi terkait pemilahan sampah plastik serta pemanfaatannya.