PENGUATAN EKONOMI KREATIF MASYARAKAT KAMPUNG BATIK CIBELOK KABUPATEN PEMALANG

Pemalang, Taman – Batik merupakan produk budaya yang telah dikenal sejak abad XVII, dan pada tanggal 12 Oktober 2009 mendapat pengkuan dari badan PBB yaitu UNESCO sebagai The Intangible Cultural Heritage. Pengakuan tersebut karena batik dari Indonesia mampu merefleksikan aspek oral tradition, social customs dan traditional handicraft (Kemendag, 2011).

Desa Cibelok yang berlokasi di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah, memiliki luas wilayah lebih kurang 8 km persegi dan dibagi menjadi 16 RW. Jumlah penduduk Cibelok mencapai 14.000 jiwa, dengan kepadatan lebih dari 1.500 jiwa per km persegi. Berdasarkan data tahun 2015, jumlah angkatan kerja di Desa ini mencapai sekitar 88.312 jiwa, dan sebagian besar bekerja di sektor sekunder seperti kerajinan batik, disusul sektor tersier seperti perdagangan dan jasa pekerjaan di swasta.

Sejak tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Pemalang bekerja sama dengan kelompok UKM batik di Desa Cibelok merintis masterplan batik khas Pemalang sebagai salah satu produk unggulan. Semenjak saat itu, terjadi peningkatan pelaku usaha batik di Laweyan telah meningkat dimana pada tahun 2010 hanya 11 unit usaha dan sekarang menjadi sebanyak kurang lebih 30 UKM batik. Setiap UKM yang membuat kain batik dan menjahit sekaligus menjualnya rata – rata memiliki karyawan sebanyak 20 – 50 orang, sedangkan UKM batik yang hanya berperan sebagai penjahit dan pedagang batik rata – rata hanya memiliki karyawan sebanyak 3 – 10 orang.

Kamis (16/05/2019), KKN PPM Universitas Diponegoro yang di ketuai oleh Dr.Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A. melaksanakan program “Penguatan Ekonomi Kreatif Masyarakat Kampung Batik Cibelok Kabupaten Pemalang”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberdayakan kelompok UKM batik dan masyarakat di desa Cibelok Kecamatan Pemalang. Fokus kegiatan adalah pada (i) perbaikan proses pewarnaan (produksi batik) dengan mengaplikasikan alat bantu yang ergonomis dan efisien, (ii) perbaikan foto produk dan peningkatan teknik pemasaran online, (iii) peningkatan kreativitas desainer dengan menerapkan software JBatik, (iv) perbaikan manajemen pembukuan dan inventori melalui penggunaan perangkat lunak, dan (vi) pemanfaatan limbah perca kain batik. Tujuan pemberdayaan adalah peningkatan kualitas dan kuantitas produksi; serta efisiensi biaya aktivitas ekonomi produktif masyarakat.

Tujuan pemberdayaan adalah peningkatan kualitas dan kuantitas produksi; serta efisiensi biaya aktivitas ekonomi produktif masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode participatory action research di mana masyarakat dan tim pelaksana secara bersama-sama dilibatkan dalam penentuan jenis kegiatan dan pelaksanaan kegiatan di lapangan. Kegiatan persiapan merupakan kegiatan bersama antara tim perguruan tinggi dengan mitra untuk menentukan jenis kegiatan yang telah disusun tim berdasarkan hasil analisis situasi, potensi, dan permasalahan di mitra UKM Batik Desa Cibelok. Setelah kegiatan persiapan maka dilanjutkan kegiatan inti di kedua kelompok mitra tersebut.