Program Kemitraan Masyarakat Universitas Diponehoro Bagi Kelompok Industri Mebel Berbahan Bambu Melalui Aplikasi Mesin Bor Duduk

MAGELANG-Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bagi Kelompok Industri Mebel Berbahan Bambu Di Sidodadi Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Melalui Aplikasi Mesin Bor Duduk dan Pendukungnya untuk Pengerjaan Bambu Berskala di Bawah 5 mm.
Hartono, Seno Darmanto- Dosen Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro beserta mahasiswa KKN
Para Dosen Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Undip beserta mahasiswa KKN diharapkan dapat mengaplikasikan hasil riset.
Salah satu transformasi hasil penelitian diaplikasikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pada tanggal 7 – 8 September 2019 dua dosen undip melakukan kegiatan di Tegalrejo Kabupaten Magelang
Di Desa Tegalrejo Magelang tersebut yang terlibat dalam kegiatan pengabdian adalah Hartono dan Seno Darmanto yang merupakan pelaksanaan program Pengembangan Kemitraan Masyarakat untuk kelompok pengrajin bambu.
Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknologi tepat guna yakni mesin bor dan pendukungnya.
Menurut Hartono kegiatan tersebut merupakan bentuk hilirisasi hasil riset dosen UNDIP sekaligus sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat yang merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dikatakan, dalam kegiatan ini tim memberikan bantuan berupa bor duduk, peralatan tangan bermesin, pahat ukir dan alat semprot hama kutu untuk pengerjaan mebel bambu, serta pedoman operasionalnya agar proses produksi lebih efisien dan higienis.
Mitra UKM
Desa Tegalrejo Magelang dipilih untuk kegiatan ini dengan pertimbangan ada beberapa industri mebel bambu yang mengolah bambu berbagai jenis untuk peralatan perabot rumah tangaa dan mebel.
Produk bambu berukir diharapkan dapat menembus pasar nasional.
Masalah utama yang dihadapi mitra adalah peralatan yang digunakan untuk mengolah bambu dan pengerjaan terutama perlakuan, produksi dan teknik mengukir produk bambu yang dihasilkan kurang maksimal.
“Dengan bantuan mesin bor duduk, alat tangan bermesin, pahat ukir dan alat seprot hama kutu akan meningkatkan prodkusi dan kualitas ukir bambu. Pada akhirnya diharapkan kesejahteraan mitra akan meningkat.” tutur Hartono
Dalam kesempatan itu tim menyampaikan prosedur pengoperasian dan perawatan peralatan bor duduk, alat tangan bermesin, pahat ukir dan alat seprot hama kutu yang merupakan sumbangan dari tim pengabdian agar dalam penggunaannya dapat memberikan keamanan dan kelancaran produksinya jelas tim yang Hartono dan Seno Darmanto.
Tim melaksanakan kegiatan tersebut di daerah pedesaan dengan pertimbangan di daerah tersebut ada kelompok usaha bersama yang juga membina ibu ibu rumah tangga untuk memproduksi aneka jenis ukir bambu.
Sementara itu, masalah utama dari mereka dengan peralatan yang sederhana dan manual produksinya kurang maksimal.
Menurut keterangan kelompok usaha tersebut dalam proses produksinya mereka masih menggunakan peralatan seadanya karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan penggunaan alat mekanisasi.
Dengan adanya penyuluhan pengoperasian dan perawatan peralatan bor dududk, alat tangan bermesin, pahat ukir dan sejenisnya sumbangan dari tim, mereka merasa sangat terbantu dalam meningkatkan produksinya