Pemetaan Perilaku Konsumen Terhadap Produk Minyak Goreng Pasca Pakai Di Kota Semarang : Studi Kasus Kuliner Kaki Lima
Semarang, 2019 – Minyak goreng paska pakai (jelantah) berdampak buruk bagi lingkungan apabila dibuang di lahan terbuka, baik ditanak maupun aliran air. Sementara itu, minyak jelantah bisa menjadi produk yang bernilai dengan proses tertentu. Ada yang sudah memanfaatkan menjadi biodiesel, sabun dan lainnya.
Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat mengadakan kegiatan untuk memantau pemetaan konsumen terhadap minyak goreng paska pakai. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan melakukan pemetaan perilaku kuliner kaki lima kota Semarang terhadap minyak goreng pasca pakai dan melakukan sosialisasi terhadap bahaya dan manfaat minyak goreng bekas.
Dan didapatkan hasil berupa perilaku kuliner kaki lima terhadap minyak goreng pasca pakai masih didominasi dengan membuangnya ke tempat sampah atau aliran sungai/tanah. Padahal potensi limbah minyak goreng kuliner kaki lima di kota Semarang sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan mengenai bahaya minyak goreng bekas, belum tersedianya prasarana penyimpanan dan minimnya informasi tempat pengumpulan.
Harapannya, pengabdian ini akan meningkatkan kesadaran kuliner kaki lima terhadap bahaya minyak goreng bekas apabila dibuang ke tanah/saluran air. Kesadaran terhadaplingkungan yang tinggi akan mendorong kemauan untuk mengumpulkan minyak goreng bekas sehingga lebih mudah dikelola.