Pembuatan Gula Semut Kelapa Jahe Di Desa Ujung – Ujung Kabupaten Semarang

SEMARANG-Potensi Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang cukup banyak, potensi dari pertanian seperti beras, kelapa, tanaman empon-empon dan sebagaimnya. Tim pengabdian Undip melihat potensi pertanian ini belum digarap secara maksimal agar pendapatan masyarakat dapat meningkat.
“Salah satu potensi yang dapat digarap mengolah nira kelapa dan jahe mengasilkan gula semut kelapa jahe,” ujar Irawan Wisnu Wardhana, tim pengabdian Undip di Desa Ujung-ujung, Kabupaten Semarang, Kamis 27 Juni 2019.
Gula semut adalah gula kelapa berbentuk bubuk yang dapat dibuat dari nira palma, yaitu suatu larutan gula cetak palma yang telah dilebur kembali dengan penambahan air pada konsentrasi tertentu (Suroso dan Suyitno, 2014). Kualitas gula semut yang dihasilkan sangat ditentukan oleh bahan baku utamanya yaitu gula kelapa. Bentuk gula semut yang serbuk menyebabkan gula mudah larut sehingga praktis dalam penyajian, mudah dikemas dan dibawa, serta daya simpan yang lama karena memiliki kadar air yang rendah.
Disamping kelebihannya, gula semut memiliki kelemahan yaitu proses pembuatan yang tidak mudah serta memiliki pH yang terlalu rendah. pH atau derajat keasaman yang terdapat pada bahan baku sangat mempengaruhi proses kristalisasi pembuatan gula semut karena adanya jumlah gula pereduksi yang terbentuk.
“Sementara jahe mempunyai manfaat untuk menghangatkan tubuh. Agar dapat memanfaatkan jahe secara praktis, maka jahe perlu diolah dan dikemas dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan mencampurkan jahe dengan gula semut,” tambahnya.
Selain pelatihan pembuatan gula semut kelapa jahe, tim pengabdian juga memberikan bantuan alat pengolahan gula semut jahe. “Serta dibantu proses pengemasan yang baik agar posduksi dapat bersaing di pasaran,” tambahnya.