Produksi Batik Kembali Bergairah Ditangan Mahasiswa KKN UNDIP
Mngunharjo, 20 Juli 2020. Dimasa Pandemi COVID19 ini banyak membawa dampak ke semua orang. Salah satu kelompok masyarakat yang terdampak adalah para pengrajin batik yang berada di Kampung Batik Durenan Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tembalang Semarang. Penurunan daya beli masyarakat serta adanya perubahan pada gaya hidup masyarakat untuk dirumah saja memberi dampak penurunan kebutuhan masyarakat atas pembelian batik saat ini.
Salah seorang pengrajin batik, Ibu Miranti menuturkan bahwa selama adanya pandemi COVID-19 ini, produksi batik menjadi terhenti. Tidak adanya pesanan dan tidak ada event-event pameran juga berpengaruh pada produksi batik dikampung batik durenan ini.
Sesuai dengan tujuan dari KKN ini yaitu mengurangi masalah pada poin 8 dari SDG’s goals yaitu Industri, inovasi dan infrastruktur. maka mahasiswa KKN TIM II Undip diKelurahan Mangunharjo merencanakan untuk kembali memberdayakan Kampung Batik Durenan Indah. Upaya menghidupkan ekonomi di lingkungan tersebut melalui inovasi produksi batik. Salah satu implementasinya adalah dengan memberdayakan para pengrajin untuk memproduksi masker kain dengan motif batik durenan, yang mempunyai peluang pasar cukup besar di era pandemi.
Galland Guritna (21) mahasiswa KKN dari Fakultas kedokteran, selain mengedukasi terkait upaya menjaga imunitas di saat pandemi kepada pengrajin batik, juga mengarahkan desain masker batik yang akan diproduksi agar sesuai dengan anjuran dari WHO. Sosialisasi mengenai protokol kesehatan yang sudah diterbitkan oleh pemerintah saat ini, harapannya para pengrajin dapat lagi beraktivitas dimasa new normal ini.
Untuk kegiatan pemberdayaan ini akan dilaksanakan selama masa KKN TIM 2, hingga minggu kedua bulan Agustus yang akan datang. Diharapkan selain bisa memulihkan perekonomian di Kelurahan Mangunharjo secara umum, khususnya bagi pengrajin batik program pemberdayaan yang dilakukan bisa bermanfaat yang berkesinambungan, dan membuat batik produksi Kampung Batik Durenan Indah semakin dikenal.
Penulis : Galland Guritma M – Fakultas Kedokteran Undip
Editor : Wiludjeng Roessali