Upaya Melibaskan Ketakutan, Melumatkan Keberanian Serta Menjadi Runguan yang Baik di Masa COVID-19 Bagi Masyarakat

Masa pandemi Covid-19 adalah masa krisis yang harus dihadapi setiap lapisan masyarakat. Baik itu manula, orang dewasa maupun anak-anak. Semuanya wajib beradaptasi dengan keadaan saat ini, termasuk menahan diri untuk bertemu dengan orang terkasih dengan alasan jaga jarak untuk mengindari penularan virus Covid-19 itu sendiri.

Tidak hanya tahap sosialisasi saja yang berubah, struktur pekerjaan dan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan setiap pelajar di dunia telah mengalami perubahan yang besar. Tak terkecuali mahasiswa, selain harus melakukan kuliah secara daring dan kini mahasiswa-mahasiswa itu harus pula melaksanakan KKN yang bertempat di lokasi masing-masing mahasiswa.

KKN tersebut bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).” Dengan itu, kami sebagai mahasiswa turun langsung dalam membantu warga daerah kami sendiri untuk menghadapi pandemi ini yang sampai saat ini masih berlangsung.

Saya sebagai perwakilan mahasiswi Undip yang berlokasi KKN di Kecamatan Pedurungan dan Kelurahan Plamongansari telah merencanakan sebuah program bernama “Pemberdayaan Kesehatan Mental Serta Pemberian Tips dan Trik mengatasi Stress Bagi Para Ibu pada Situasi Pandemi Covid 19.” Serta untuk program yang kedua, saya mengusulkan judul, “Membentuk Peer Group Support Bagi Remaja Melalui Pembentukkan Grup Whatsapp Sebagai Sarana Penyemangat dan Mengapresiasi Kemampuan Diri, serta Sebagai Media Curhat Online.”

Saya berharap dengan melaksanakan program tersebut, warga terutama ibu-ibu dapat beradaptasi dengan situasi pandemi ini. Tanpa rasa takut yang berlebihan dan rasa abai yang berlebihan terhadap pandemi yang ada, sehingga mengurangi rasa stess para ibu-ibu dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Untuk remajanya sendiri, saya berharap Program ini bermanfaat untuk memberikan dukungan secara positif bagi para remaja yang tidak bisa leluasa bergaul, menambah kenalan dan bisa berbagi nilai positif dalam kehidupan mereka, meskipun hanya dengan cara daring.

Kegiatan ini rencananya akan dilakukan secara daring, untuk meminimalisir adanya pertemuan banyak orang, sehingga menaati pula protokol kesehatan yang telah pemerintah canangkan.

Lalu untuk proses sendiri, pada minggu pertama saya telah mengajukan proposal rencana program kepada dosen DPL dengan mengirimkannya via email. Lalu untuk perizinan di minggu pertama yaitu melakukan perizinan itu sendiri di kantor Kecamatan, yang kebetulan Pak Camat sedang ada keperluan sehingga tidak bisa menemani kami.

Pengambilan foto saat berada di Kecamatan setempat.

Setelah mendapat izin dari kecamatan setempat, beberapa hari kemudian dosen DPL kami memberitahu jika accnya akan beliau lakukan nanti usai pelaksanaan KKN. Jadi kami bisa sambil jalan melakukan proker tersebut.

Setelah mendapat pemberitahuan tersebut, saya langsung melakukan observasi lingkungan KKN, dengan gambaran sebagai berkut :

Pengambilan foto lokasi KKN setempat.

Lalu untuk selanjutnya, saya kemudian pergi ke Kelurahan, untuk mensosialisasikan program saya. Seperti mendapat sambutan, Pak Lurah menanggapi program saya secara positif.

“Loh Mbak, sebaiknya karena Mbaknya dari Psikologi kedua program tersebut yang Mbaknya sosialisasikan baiknya dijalankan pada skala kelurahan saja, jangan hanya RT/RW. Karena kelurahan kita juga termasuk zona merah dan membutuhkan banyak dukungan psikologis untuk membangkitkan motivasi masyarakat.”

Pengambilan foto saat berbincang dengan Pak Lurah.

Sekian dari reportase yang saya lakukan. Terimakasih

Yuninda Raras Priyanti

Fakultas Psikologi UNDIP

Semarang, 17 Juli 2020