PDP Tersisa 1 Orang, Bukan Alasan untuk Tinggalkan Kebiasaan Cuci Tangan!

Penajam Paser Utara (17/7) – COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Virus ini juga menyebar sampai ke Kabupaten Penajam Paser Utara dengan total kasus terkofirmasi sebanyak 25 orang. Dijelaskan bahwa pasien yang terkonfirmasi positif adalah meliputi pasien 5 berasal dari Desa Girimukti, pasien 9 dari Kelurahan Nenang, pasien 6, 7 dan 8 berasal dari Desa Labangka, pasien 10 dari Desa Babulu Darat dan pasien 11 dari Desa Labangka. Dan Angka ini terus bertambah menjadi 23 pasien positif. Ini menyebabkan Desa Girimukti mendekati zona merah di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Seiring berjalannya waktu, keadaan mulai membaik yang ditandai dengan tingkat kesembuhan yang meningkat signifikan. Saat ini hanya tersisa 1 pasien dalam proses penyembuhan, tetapi masyarakat desa sudah beraktivitas seperti biasa dan tidak lagi mematuhi protokol kesehatan. Banyak anak-anak bermain diluar rumah tanpa menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.

Mahasiswa Undip Gearin Sekar Ayuningtyas memberikan percontohan metode cuci tangan yang benar kepada anak-anak usia sekolah dasar. (Sumber: Galeri Penulis).

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengemukakan bahwa tingkat penularan virus corona pada anak-anak di Indonesia tergolong cukup tinggi. Untuk membangun kesadaran anak-anak dalam menerapkan protokol kesehatan, Mahasiswa KKN UNDIP Desa Girimukti melakukan edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan. Kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah warga dan diikuti oleh anak-anak warga RT 12 Desa Girimukti usia 6-10 tahun. Edukasi tentang cuci tangan yang baik ini dilakukan untuk membangun kesadaran anak-anak untuk menerapkan protokol kesehatan dan keamanan menjadi penting agar  bisa terus bereksplorasi, tetapi aman dari ancaman virus.

Mahasiswa menyampaikan edukasi dengan alat bantu poster yang didesain semenarik mungkin. Pada edukasi ini, dijelaskan mengenai virus corona, pentingnya menaati protokol kesehatan, pentingnya mencuci tangan, dan tata cara mencuci tangan, yang mana disambut dengan penuh antusias. Pembagian masker juga dilakukan karena anak-anak tidak mengenakan masker saat pelaksaanaan kegiataan edukasi. Di akhir kegiatan, anak-anak diberi kesempatan untuk melakukan praktik cuci tangan yang baik dengan tetap didampingi mahasiswa. (Gearin Sekar Ayuningtyas, Undip)

Editor: Apri Dwi Anggo