APAKAH BISA MEMBANGUN RELASI HARMONIS ORANG TUA DENGAN ANAK MELALUI MULTI GAME PLAYER???
PENGGUNAAN MULTI GAME PLAYER SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN RELASI HARMONIS ORANG TUA DENGAN ANAK
Rembang (18/07/2020) Pada tanggal 5 Juli sampai 15 Agustus 2020 Universitas Diponegoro telah menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN). Namun, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya pandemi Covid-19, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini disebut dengan KKN Pulang Kampung dimana masing-masing mahasiswa melakukan kegiatan kuliah kerja nyata di daerah asalnya. KKN UNDIP tahun ini mengambil tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (SDG’S).
Salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP yang bernama Tutut Rahmawati yang berasal dari Kabupaten Rembang telah melaksanakan salah satu program kerja yang sesuai dengan tujuan pengembangan berkelanjutan (Suistainable Development Goals) yaitu kegiatan sosialisasi mengenai “ Penggunaan Multi Game Player sebagai Model Pengembangan Relasi Harmonis Orang Tua dengan Anak ”. Kegiatan ini dilakukan di rumah penyelenggara di Dukuh Ngandang RT 02/ RW 01, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta telah mendapatkan persetujuan dari Kepala Desa dan ketua RT.

Sumber : Galeri Penulis
Kegiatan ini dihadiri oleh para orang tua, materi yang disampaikan mengenai model pengembangan relasi harmonis dengan menggunakan multi game player. Dalam menciptakan keluarga yang harmonis tentu bukanlah hal yang mudah karena peran seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan dalam mewujudkannya. Hubungan keluarga yang harmonis dapat diciptakan dengan melakukan banyak hal, salah satunya yaitu dengan bermain bersama anak. Bermain juga bisa menjadi sebuah peluang bagi orang tua untuk mendekatkan diri dengan anak karena ketika bermain akan banyak komunikasi yang terjadi. Selama pandemi Covid-19 ini anak-anak terpaksa harus melakukan aktivitasnya di rumah dimana hal ini akan menimbulkan rasa bosan pada anak. Untuk menyiasati anak supaya tidak bosan di rumah selama masa physical distancing, orang tuaperlu memutar otak untuk menghadirkan berbagai permainan seru yang dapat dilakukan bersama di rumah. Bermain bukan hanya dapat menghindarkan anak dari kebosanan, namun ketika anak bermain dengan orang tua kemampuan kognitif, fisik, dan emosionalnya akan terasah. Selain itu, bermain dengan anak juga dapat meningkatkan ikatan (bonding) yang kemungkinan pernah renggang akibat kesibukan orang tua.

Sumber : Galeri Penulis
Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan orang tua mengerti dan menerapkan bahwa meluangkan waktu untuk melakukan permainan seru di rumah bersama anak dapat menciptakan kebersamaan yang harmonis untuk mendukung proses tumbuh kembang anak. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Oleh : Tutut Rahmawati