Perkenalkan AADC Untuk Menghadapi Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Ibu Hamil Wajib Tahu
PATI (18/07/2020) – Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pendidikan, dan sektor lainnya. Sebagian besar masyarakat mengalami kerugian serta hal ini memperberat tekanan yang mereka rasakan. Pandemi COVID-19 ini tidak serta merta hilang secara cepat, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meminimalisir kerugian yang dialami masyarakat dengan “Adaptasi Kebiasaan Baru”.
Pentingnya edukasi terkait hal ini sebagai upaya promotif dan preventif agar tidak terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi, mengingat wilayah Kecamatan Cluwak sendiri yang awalnya selama beberapa minggu tidak ada kasus sama sekali, kini teridentifikasi sebagai zona merah selama kurang lebih satu minggu terakhir ini, sehingga kewaspadaan perlu untuk ditingkatkan.
Mahasiswa KKN Tim II Undip perkenalkan AADC untuk menghadapi era baru di masa pandemi COVID-19. AADC disini bukan film yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra, namun AADC adalah kependekan dari “Ayo Adaptasi Dengan COVID-19”. AADC ini merupakan salah satu program mahasiswa sebagai upaya promotif dan preventif dalam memperkenalkan “Adaptasi Kebiasaan Baru” kepada masyarakat. Kenapa ibu hamil wajib tahu? Karena ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan selain anak-anak dan lansia yang mudah mengalami kecemasan, dan stress serta berkurang kemampuannya dalam melakukan aktivitas seperti saat sebelum hamil. Adanya kecemasan yang berlebih terkait pandemi ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin, sehingga perlu edukasi yang tepat untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan.

Edukasi AADC ini dilakukan di kediaman bidan desa bertepatan dengan adanya kegiatan kelas ibu hamil yang rutin diadakan. Menurut penuturan dari Bu Deni selaku bidan desa bahwa terdapat sekitar 40 ibu hamil dengan usia yang beragam di desa Karangsari, namun karena adanya pandemi ini maka kelas ibu hamil dibatasi kuotanya. Hanya mereka yang mendapat undangan secara khusus dari Bu Deni lah yang boleh mengikuti kelas ibu hamil, tentunya mereka yang mendapat undangan telah dipikirkan oleh Bu Deni terkait usia dan pengetahuannya serta nantinya peserta kelas ibu hamil ini pun akan dilakukan secara bergantian agar semua ibu hamil mendapat edukasi secara merata dan adil.
Kelas ibu hamil dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan agenda penyampaikan materi “Adaptasi Kebiasaan Baru” oleh mahasiswa KKN dan materi terkait “Kehamilan Kelahiran” oleh bidan desa. Kelas ibu hamil kali ini dihadiri oleh 9 orang yang sesuai dengan aturan tidak boleh lebih dari 20 orang yang tentunya tetap dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku yaitu memakai masker, mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer serta menjaga jarak seperti terlihat dalam foto. Materi AADC yang disampaikan mencakup definisi, tanda gejala, dan cara penularan COVID-19 kemudian protokol “Adaptasi Kebiasaan Baru” yang sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Edisi Revisi Juli 2020, pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan pakai sabun, pemenuhan gizi seimbang, etika batuk dan bersin. Sedangkan materi yang disampaikan oleh bidan desa adalah penjelasan rinci terkait kehamilan dan kelahiran sesuai dengan buku KIA.
Adaptasi terhadap kebiasaan baru memang tidak mudah dan memerlukan waktu, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Ibu hamil cenderung memiliki suasana hati yang mudah berubah sehingga penting sekali untuk memahami apa yang diinginkan diri sendiri, sehingga ibu dapat menemukan strategi koping yang tepat untuk mengatasi suasana hati yang buruk, karena jika dibiarkan berlarut maka akan memengaruhi imunitas tubuh yang akan berdampak pada ibu dan janin, oleh karena itu penting sekali peran serta dari keluarga dan lingkungan untuk senantiasa mengingatkan.
Penulis : Rikha Paramitta
Editor : Rani Tiyas