Libas Penyebaran Covid-19 : Warga Kebondalem Disinfeksi Lingkungan
Kendal, Kelurahan Kebondalem (14/07). Mahasiswa UNDIP yang terjun dalam program KKN Tim II sejak 5 Juli 2020, Garizqi Rindang Handayani, didampingi oleh Bapak Lurah Kebondalem beserta para pegawai kelurahan melakukan pelatihan pembuatan disinfektan dari produk rumah tangga kepada para Ketua RT di Kebondalem Kendal dan dilanjutkan dengan disinfeksi lingkungan sekitar. Hal tersebut dilaksanakan mengingat bahwa telah didirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di wilayah Kebondalem, sehingga Kelurahan Kebondalem memutuskan melakukan disinfeksi di lingkungan sekitar. Selain seluruh lingkungan RT di Kebondalem, disinfeksi juga dilakukan di Taman Kali Reyeng dan Pasar Warung Gede yang berada dalam satu wilayah Kebondalem sebagai upaya pencegahan Covid-19.
“Kebondalem memiliki wilayah yang sangat luas hingga mencapai 34 RT, bahkan terdapat RS Darurat Covid-19, maka dari itu kami membuat program pembuatan disinfektan dari produk rumah tangga agar dapat dimanfaatkan untuk disinfeksi mandiri, juga agar masyarakat Kebondalem ikut menjaga kebersihan lingkungan masing-masing sebagai bentuk kewaspadaan akan penyebaran Covid-19,” ujar Bapak Yuswantoko selaku Lurah Kebondalem.
Pembuatan disinfektan dilakukan bersama-sama di Kantor Kelurahan Kebondalem Kendal. Disinfektan dibuat sendiri menggunakan produk rumah tangga berupa pemutih pakaian bayclin yang mengandung Sodium hypochlorite 5,25% sebagai bahan aktif yang mampu membunuh mikroorganisme, baik virus maupun bakteri. Pembuatan disinfektandiajarkan kepada para ketua RT di Kebondalem dengan tujuan agar ilmunya dapat dibagikan kepada warga sehingga warga secara mandiri melakukan disinfeksi di lingkungan rumahnya sendiri, seperti di pintu gerbang rumah, kenop pintu ataupun saklar lampu yang sering berkontak dengan warga langsung. Selain menggunakan pemutih pakaian, masih ada produk rumah tangga lain yang dapat digunakan sebagai bahan disinfektan seperti produk pembersih lantai. Produk rumah tangga seperti pemutih pakaian dan pembersih lantai menjadi primadona sebagai bahan disinfektan karena selain mengandung bahan aktif yang mampu membuuh bakter, harganya lebih terjangkau, mudah didapatkan dan pembuatannya dinilai mudah. Cara pembuatan disinfektan dilakukan dengan mencampur tiap 20 mililiter bayclin dengan 1 liter air.
Total disinfektan yang berhasil dibuat kurang lebih sebanyak 80 liter disinfektan yang kemudian dibawa ke 11 RT di Kebondalem untuk disemprotkan di lingkungan sekitar rumah warga dan mushola. Kegiatan penyemprotan dikawal oleh Babinsa, Bhabinkamtibnas dan Bidan Desa. Kegiatan penyemprotan juga dilakukan sekaligus dengan mengingatkan warga Kebondalem untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga kesehatan masing-masing, melakukan physical distancing, menggunakan masker tiap beraktivitas di luar rumah, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan turut menjaga kebersihan lingkungan sekitar masing-masing untuk memutus mata rantai Covid-19.
Editor: Lusi Nur Ardhiani